Laporan
Analisis
T A T
Disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Proyektif
Dosen
Pengampu : XXXX
Oleh :
Nama : X
NIM : X
FAKULTAS PSIKOLOGI
XXX
2019
Nama : XXX
Usia : 20 Tahun
Tester : XXX
I.
TAT
1.
Kartu 1 :
Deskripsi
Cerita :
Ada
seorang anak sedang melihat biolanya, dia terlihat sedih, dia terlihat kecewa.
Mungkin dia telah selesai mengikuti sebuah kompetensi tentang biola, akan
tetapi dia gagal dalam kompetensi tersebut. Dia merasa kecewa, dia merasa
gagal, dia merasa tidak berhasil mewujudkan impiannya yaitu memenangkan
kompetensi bermain biola tersebut. Dia juga merasa tidak enak dan kecewa karena
ia telah mengecewakan orang-orang yang didekatanya yang selama ini telah
mendukungnya. Oleh karena itu, dia memandangi biola tersebut, dia meratapi
kegagalannya karena dia telah gagal dalam mengikuti kompetensi tersebut. Di
dalam hatinya sebenarnya dia tidak kecewa atau merasa gagal, akan tetapi yang
membuat dia menjadi terpuruk adalah karena dia telah mengecewakan orang-orang
terdekatnya yang selama ini mendukungnya seperti orang tuanya, teman-temannya,
sahabat-sahabatnya, dan orang-orang disekitarnya.
Identifikasi
:
a.
Tema
|
:
|
Penyesalan seorang anak yang telah gagal
dalam mengikuti kompetensi biola
|
b.
Hero
|
:
|
Anak kecil (tidak disebutkan sex-nya oleh
subjek) yang sedang memandangi biolanya.
|
c.
Adekulasi
|
:
|
Kecewa, sedih, dan terpuruk.
|
d.
Need
|
:
|
Need yang muncul adalah Succorance,
karena subjek membutuhkan dorongan dari orang-orang terdekatnya agar dapat
bangkit dari kegagalan dan keterpurukan.
|
e.
Figur/
objek yang
dilibatkan
|
:
|
Biola, kompetensi biola, orang-orang
terdekat subjek (orang tua serta sahabat-sahabat terdekatnya).
|
f.
Figur/objek
yang
tidak dlibatkan
|
:
|
Kain dan meja.
|
g.
Konsesi
Lingkungan
(dunia) sebagai
|
:
|
Sebagai pendukung dan penyemangat subjek
dalam mengikuti kompetensi biola.
|
h.
Figur
orang tua
(L dan P)
dilihat
sebagai
|
:
|
Pendukung, dan reaksi subjek yaitu
termotivasi untuk berhasil dalam mengikuti kompetensi biola dan merasa
bersalah karena telah gagal dalam mengikuti kompetensi biola tersebut.
|
i.
Figur
sebaya
(L dan P)
dilihat
sebagai
|
:
|
Pendukung, dan reaksi subjek yaitu
termotivasi untuk berhasil dalam mengikuti kompetensi biola dan merasa
bersalah karena telah gagal dalam mengikuti kompetensi biola tersebut.
|
j.
Apperceptive
distortion
|
:
|
Adanya kompetensi biola, dan munculnya orang
tua, sahabat-sahabat serta teman-teman subjek.
|
k.
Appersepsi
|
:
|
Belum tentu orang-orang terdekat subjek,
yaitu orang tua, sahabat-sahabat, merasa sangat kecewa kepada subjek.
|
l.
Makna
proyeksi
|
:
|
Subjek pernah mengalami kegagalan, dan
subjek mengalami trauma yang mendalam akan kegagalannya tersebut, subjek
sangat membutuhkan dorongan dan motivasi dari orang-orang terdekatnya,
seperti orang tuanya, sahabat-sahabatnya, dan orang yang di sekitarnya.
|
|
|
|
2.
Kartu
2 :
Deskripsi
cerita :
Ada
seorang perempuan, dia memegang bukunya dan dia sedang berada di sebuah tempat
semacam lahan pertanian atau perkebunan, dan mungkin lahan perkebunan itu milik
kedua orang tuanya. Sepertinya perempuan itu sedang berlibur atau pulang kampung.
Dia bersekolah atau kuliah di luar kota jauh dari kampung halamannya. Disitu
juga terdapat ibu-ibu dan bapak-bapak yang sedang mengurusi lahan pertanian dan
perkebunan milik orang tuanya. Di tempat itu perempuan itu sepertinya sedang
melihat-lihat sekitar perkebunan dan sepertinya dia merasa rindu akan masa
kecilnya yang pada saat dia kecil, dia sering bermain di lahan perkebunan
tersebut.
Identifikasi
:
a.
Tema
|
:
|
Seorang perempuan yang sedang pulang ke
kampung
halamannya dan melihat perkebunan milik
orang tuannya.
|
b.
Hero
|
:
|
Seorang perempuan yang pekerjaannya adalah
mahasisiwi yang sedang melihat perkebunan milik orang tuanya.
|
c.
Adekulasi
|
:
|
Rindu akan masa kecilnya.
|
d.
Need
|
:
|
Endurance, yaitu subjek ingin bertahan menyelesaikan
pekerjaannya sampai selesai. Dalam cerita walaupun perempuan tersebut rindu
tempat yang mengingatkan masa kecilnya, akan tetapi perempuan tersebut harus
tetap bertahan untuk menyelesaikan kuliahnya di luar kota.
|
e.
Figur/objek
yang dilibatkan
|
:
|
Buku, lahan perkebunan, orang tuanya,
ibu-ibu dan bapak-bapak yang sedang berkerja mengurus lahan, serta kuliahnya
yang berada di luar kota.
|
f.
Figur/objek
yang
tidak
dilibatkan
|
:
|
Pohon, rumah, dan kuda.
|
g.
Konsesi
lingkungan
(dunia) sebagai
|
:
|
Kenangan yang membuat subjek merasa rindu
dengan masa kecilnya.
|
h.
Appersepsi
distorsi
|
:
|
Subjek rindu akan masa kecilnya.
|
i.
Appersepsi
|
:
|
Subjek harus tetap bertahan kuliah di luar
kota walapun jauh dari kampung halamannya.
|
j.
Makna
proyeksi
|
:
|
Subjek dalam menyelesaikan sesuatu lebih
sering tidak selesai dengan berbagai alasan, selain itu subjek juga kurang
konsisten dalam mengerjakkan sesuatyu. Subjek lebih sering menyerah ketika
menghadapi hal yang sulit ataupun subjek lebih sering merasa bosan dengan hal
yang sedang dikerjakannya.
|
3.
Kartu 3 (GF) :
Deskripsi
cerita :
Disitu
ada seorang perempuan, sepertinya perempuan terebut sedang mengalami masalah
yang begitu berat, mungkin masalahnya berhubungan dengan masalah pribadinya,
yaitu masalah dengan lawan jenis atau laki-laki yang terdekatnya. Dari
perilakunya dia merasa sangat sakit hati dan kecewa. Mungkin karena apa yang
selama ini diharapkannya, apa yang selama ini dibayangkan bersama laki-laki
tersebut tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi, bisa jadi dia ditinggal
dan dikecewakan oleh laki-laki tersebut. Oleh karena itu dia sangat terpukul
sampai dia memegangi kepalanya. Dia berharap agar laki-laki tersebut dapat
kembali seperti semula, seperti yang diharapkannya, atau dia dapat bangkit dari
permasalahan tersebut.
Identifikasi
:
a.
Tema
|
:
|
Perempuan yang sedang mengalami patah hati.
|
b.
Hero
|
:
|
Seorang perempuan (tidak disebutkan usia,
pekerjaan, hobby, dll.)
|
c.
Adekulasi
|
:
|
Sakit hati, patah hati, sedih, dan terpuruk.
|
d.
Need
|
:
|
Heterosexuality, karena subjek membutuhkan sosok laki-laki
yang diharapkannya itu kembali bersama dengan dirinya. Dan Succorance, subjek juga membutuhkan dorongan agar dapat bangkit dari
permasalahannya tersebut.
|
e.
Figur/objek
yang
Dilibatkan
|
:
|
Laki-laki (teman dekatnya)
|
f.
Figur/objek
yang
tidak
dilibatkan
|
:
|
Pintu
|
g.
Konsesi
Lingkungan
(dunia) sebagai
|
:
|
Sumber harapan untuk kebahagiaan dari
subjek.
|
h.
Figur
sebaya (L) dilihat
Sebagai
|
:
|
Orang yang diharapkan, reaksi subjek yaitu
subjek ingin bersama dengan laki-laki yang diharapkannya, dan menurut subjek
laki-laki tersebut merupakan salah satu sumber kebahagiannya.
|
i.
Appersepsi
Distorsi
|
:
|
Adanya seorang laki-laki, teman dekat dari
subjek yang telah membuat sakit hati karena telah memberikan harapan palsu
kepada subjek.
|
j.
Appersepsi
|
:
|
Orang terdekat subjek yang selama ini
diharapkan belum tentu akan kembali kepada subjek dan hidup bersama subjek.
|
k.
Makna
Proyeksi
|
:
|
Subjek pernah mengalami patah hati karena
pernah berteman dekat dengan seorang laki-laki, akan tetapi laki-laki
tersebut tiba-tiba pergi meninggalkan subjek tanpa alasan jelas, subjek
merasa kecewa. Namun subjek masih berharap laki-laki tersebut dapat kembali
seperti dulu, dan subjek berharap dapat hidup bersama dengan laki-laki
tersebut.
|
4.
Kartu 4 :
Deskripsi
cerita :
Ada
seorang laki-laki dan perempuan, mungkin keduanya sedang ada permasalahan,
mungkin kesalahan terjadi pada perempuan, dan laki-laki tersebut merasa kecewa
dengan perempuan tersebut, tetapi perempuan itu tetap menahan laki-laki untuk tetap
tinggal bersamanya dan agar laki-laki tersebut dapat memaafkan kesalahan
perempuan tersebut. Namun laki-laki tersebut bersikeras untuk tidak memaafkan
perempuan tersebut dan laki-laki tersebut tetap ingin pergi dan sudah tidak
ingin bersama dengan perempuan tersebut.
Identifikasi
:
a.
Tema
|
:
|
Permasalahan yang terjadi antara laki-laki
dan perempuan
|
b.
Hero
|
:
|
Perempuan yang sedang mencoba meminta maaf
kepada laki-laki, dan menahannya agar jangan pergi.
|
c.
Adekulasi
|
:
|
Merasa bersalah
|
d.
Need
|
:
|
Abasement,
subjek merasa bersalah dan mengakui kesalahannya. Dan Nurturance,
subjek menunjukkan kasih sayang dengan ditunjukkan tidak mau ditinggal pergi.
|
e.
Figur/objek
yang dilibatkan
|
:
|
Laki-laki (pasangannya)
|
f.
Figur/objek
yang
tidak
dilibatkan
|
:
|
Perempuan yang ada di belakang.
|
g.
Konsesi
lingkungan
(dunia) sebagai
|
:
|
Sesuatu yang disayangi, sesuatu yang
berharga serta penting bagi diri subjek
|
h.
Figur
sebaya (L) dilihat sebagai
|
:
|
Orang yang disayang dan orang yang penting
bagi subjek. Reaksi subjek yaitu tidak ingin ditinggal pergi oleh laki-laki
tersebut.
|
i.
Appersepsi
distorsi
|
:
|
-
|
j.
Appersepsi
|
:
|
Belum tentu diantara laki-laki dan perempuan
tersebut sedang ada permasalahan.
|
k.
Makna
Proyeksi
|
:
|
Subjek kurang mempunyai rasa bersalah
apabila subjek membuat kesalahan, subjek lebih senang membela diri sendiri
dan meyakinkan kepada diri sendiri bahwa dirinya tidak bersalah dan yang
lebih parahnya subjek terkadang lebih senang menyalahkan orang lain, dan
membanding-bandingkan kesalahan orang lain.
|
5.
Kartu 5 :
Deskripsi
cerita :
Ada
seorang ibu, dia sedang menengok atau melihat ke kamar anaknya, dia ingin
memastikan bahwa anaknya itu sedang melakukan hal atau kegiatan yang positif di
dalam kamarnya, contohnya ibu tersebut ingin memastikan bahwa anaknya itu
sedang belajar di dalam kamarnya dan tidak sedang melakukan sesuatu yang
negatif. Atau mungkin ibu tersebut ingin mengajak anaknya untuk makan malam
atau makan siang bersama di meja makan bersama keluarga besar, atau ibu
tersebut ingin mengajak anaknya pergi ke suatu tempat.
Identifikasi
:
a.
Tema
|
:
|
Seorang Ibu yang sedang menengok ke kamar
anaknya
|
b.
Hero
|
:
|
Seorang Ibu, subjek tidak menyebutkan secara
pasti berapa usianya.
|
c.
Adekulasi
|
:
|
Khawatir
|
d.
Need
|
:
|
Order,
yaitu dalam cerita Ibu tersebut memastikan anaknya melakukan hal yang
positif. Dan Nurturance, memberikan kasih sayang yaitu Ibu ingin
mengajak anaknya untuk makan bersama.
|
e.
Figur/objek
yang
Dilibatkan
|
:
|
Kamar, anak.
|
f.
Figur/objek
yang
tidak dilibatkan
|
:
|
Pintu, meja, dan rak buku.
|
g.
Konsesi
lingkungan
(dunia) sebagai
|
:
|
Tanggung jawab yang harus ditanggung dan
sesuatu yang disayangi.
|
h.
Figur
lebih muda (L dan P)
dilihat sebagai
|
:
|
Suatu tanggung jawab, reaksi subjek yaitu
,memastikan anaknya sedang melakukan hal yang positif serta menunjukkan kasih
sayang dengan mengajak anaknya makan bersama.
|
i.
Appersepsi
distorsi
|
:
|
Ibu tersebut memastikan anaknya sedang
melakukan sesuatu yang positif di dalam kamarnya.
|
j.
Appersepsi
|
|
Ibu berfikiran anaknya sedang melakukan
sesuatu yang negatif di dalam kamarnya.
|
k.
Makna
Proyeksi
|
:
|
Subjek dalam menyelesaikan suatu
permasalahan atau sesuatu yang menjadi tanggung jawabnya membutuhkan suatu
keteraturan atau suatu kepastian yang dapat membuat hatinya merasa tenang dan
nyaman dalam melaksanakan tanggung jawabnya tersebut. Selama ini subjek dalam
melakukan sesuatu belum teratur dan sering kali lebih memikirkan terlebih
dahulu hal-hal yang bersifat negatif.
|
6.
Kartu 6 (GF) :
Deskripsi
cerita :
Ada
seorang laki-laki dan perempuan mungkin mereka sedang berada di sebuah rumah
makan atau café pada malam hari. Sepertinya mereka baru berkenalan dan baru
bertemu. Dalam tempat tersebut, laki-laki ingin mengajak wanita tersebut untuk
berkenalan atau sekedar berdansa bersama, akan tetapi perempuan itu merasa
takut dengan laki-laki tersebut, karena laki-laki itu sepertinya punya niat
yang jahat kepada perempuan itu dan ingin bermaksud yang tidak baik dengan
perempuan tersebut. Akan tetapi laki-laki itu tetap membujuk dan merayu
perempuan tersebut agar mau berdansa atau sekedar berbincang-bincang bersama
sebentar, akan tetapi perempuan itu merasa takut dan tidak mau diajak berdansa
atau berbincang bersama.
Identifikasi
:
a.
Tema
|
:
|
Seorang perempuan yang merasa takut ketika
diajak berkenalan oleh seorang laki-laki.
|
b.
Hero
|
:
|
Seorang perempuan yang sedang berada di
suatu café atau rumah makan pada malam hari.
|
c.
Adekulasi
|
:
|
Takut dan merasa curiga.
|
d.
Need
|
:
|
Intraception, subjek menganalisis perilaku orang lain
(laki-laki tersebut), menganalisis motif-motif perilaku orang lain, dan
memperkirakan apa yang akan dilakukan oleh orang lain.
|
e.
Figur/objek
yang
dilibatkan
|
:
|
Laki-laki dan rumah makan atau café.
|
f.
Figur/objek
yang
tidak
dilibatkan
|
:
|
Cerutu (rokok).
|
g.
Konsesi
lingkungan
(dunia sebagai)
|
:
|
Sumber yang dapat menimbulkan bahaya atau
sesuatu yang dicurigai dapat menyakiti subjek.
|
h.
Figur
sebaya (L)
dilihat sebagai
|
:
|
Orang yang dicurigai dapat menyakiti
dirinya, reaksi subjek yaitu takut dan menolak pada saat diajak berdansa.
|
i.
Appersepsi
distorsi
|
:
|
-
|
j.
Appersepsi
|
:
|
Belum tentu laki-laki tersebut mempunyai
niat yang jahat, dan belum tentu akan menyakiti perempuan tersebut.
|
k.
Makna
proyeksi
|
:
|
Dalam bertemu ataupun berinteraksi dengan
orang yang baru dikenal, subjek selama ini kurang waspada ataupun kurang
berhati-hati. Subjek tidak dapat menganalisis apa yang sekiranya yang akan
dilakukan oleh orang lain, hal tersebut menyebabkan subjek sering kali
mengalami kekecewaan, karena orang yang dianggapnya baik ternyata pada
akhirnya menyakiti dirinya.
|
7.
Kartu 7 (GF) :
Deskripsi
cerita :
Ada
seorang ibu dan seorang anak. Sepertinya anak tersebut sedang berada dalam
suasana yang tidak enak, atau anak tersebut sedang mengalami kesedihan ataupun
kekecewaan. Terlihat ibunya berusaha untuk membujuk anak tersebut agar dapat
tersenyum kembali dan ceria serta dapat bermain lagi bersama dengan
teman-temannya. Dan sepertinya anak tersebut kecewa karena apa yang diinginkan,
misalnya barang atau mainan tidak dibelikan oleh ibunya dan ibunya tersebut
membujuknya agar bersabar dan menunggu waktu untuk membeli mainan yang
diinginkan oleh anaknya. Akan tetapi anak tersebut masih saja cemberut dan
tetap berusaha agar mainan yang diinginkannya dibelikan sekarang juga.
Identifikasi
:
a.
Tema
|
:
|
Seorang anak yang merasa kesal karena apa
yang diinginkan tidak dituruti oleh Ibunya.
|
b.
Hero
|
:
|
Seorang anak (tidak disebutkan oleh
subjek sex-nya serta usianya)
|
c.
Adekulasi
|
:
|
Sedih, Kecewa, dan merasa kesal dan cemberut
|
d.
Need
|
:
|
Succorance,
yaitu hero ingin mendapatkan bantuan agar apa yang diinginkannya dapat
dikabulkan atau dituruti oleh ibunya, serta dia bersikap cemberut dan kesal
untuk menarik simpati dari ibunya tersebut.
|
e.
Figur/objek
yang dilibatkan
|
:
|
Ibu, teman-teman, barang yang diinginkan
oleh hero (mainan).
|
f.
Figur/objek
yang
tidak
dilibatkan
|
:
|
Boneka, meja, kursi.
|
g.
Konsesi
lingkungan
(dunia) sebagai
|
:
|
Tempat untuk meminta bantuan, misalnya
pemberi fasilitas apa yang diinginkan oleh subjek.
|
h.
Figur
orang tua (P)
dilihat sebagai
|
:
|
Tempat untuk meminta bantuan, reaksi subjek
yaitu meminta sesuatu yang diinginkan.
|
i.
Appersepsi
distorsi
|
:
|
Permasalahan antara Ibu dan anak yang
dikarenakan sang Ibu tidak menuruti apa yang diinginkan oleh anaknya.
|
j.
Appersepsi
|
:
|
Hero merasa bahwa apa yang sedang diinginkan
harus dituruti oleh Ibunya.
|
k.
Makna
Proyeksi
|
:
|
Apabila subjek sedang menginginkan sesuatu,
subjek harus segera mendapatkan sesuatu tersebut. Orang yang pertama dimintai
bantuan untuk mengabulkan permintaannya tersebut adalah Ibunya. Dan apabila
sang Ibu tidak menuruti keinginan subjek, maka subjek akan terus meminta dan
bersikap seolah-olah memaksa sang ibu agar mau menuruti keinginannya
tersebut.
|
8.
Kartu 8 (GF) :
Deskripsi
cerita :
Ada
seorang perempuan, dia sedang melamun dan memikirkan sesuatu, mungkin dia
sedang memikirkan masa depannya kelak akan seperti apa, di kemudian hari dia
mau jadi apa, dan terutama dia membayangkan bagaimana kehidupan rumah tangganya
di masa depan, siapa yang akan mendampinginnya, dia juga membayangkan bagaimana
nantinya kehidupan yang akan dilalui bersama suaminya kelak, bagaimana dia
nanti akan mempunyai anak. Dan bagaimana dia akan membesarkan anaknya bersama
suaminya kelak. Dan dia di masa depannya juga ingin hidup bahagia bersama
dengan orang terdekatnya, dan dia juga ingin di dapat membahagiakan orang-orang
terdekatnya kelak di kemudian hari.
Identifikasi
:
a.
Tema
|
:
|
Perempuan yang sedang memikirkan masa
depannya.
|
b.
Hero
|
:
|
Perempuan yang sedang melamun
|
c.
Adekulasi
|
:
|
Melamun.
|
d.
Need
|
:
|
Nurturance, subjek di masa
depannya ingin membahagiakan orang-orang yang ada di dekatnya.
|
e.
Figur/objek
yang dilibatkan
|
:
|
Sosok calon
suami, calon anak-anaknya, serta orang-orang yang ada didekatnya.
|
f.
Figur/objek
yang
tidak
dilibatkan
|
:
|
-
|
g.
Konsesi
lingkungan
(dunia) sebagai
|
:
|
Bagian dari hidup
subjek yang harus dibahagiakan di masa depannya, dan merupakan bagian dari
sumber mimpi-mimpi subjek di masa depan.
|
h.
Figur
orang tua (L dan P)
dilihat
sebagai
|
:
|
Bagian penting
dari hidup, reaksi subjek yaitu ingin membahagiakan mereka di masa depannya.
|
i.
Figur
sebaya (L)
dilihat sebagai
|
:
|
Masa depan dari
subjek (calon suami/pendamping hidupnya), reaksi subjek yaitu ingin hidup
bahagia bersama dengan calon pendampingnya.
|
j.
Figur
lebih muda (L dan P)
dilihat sebagai
|
:
|
Masa depan dari
subjek (anak-anaknya), reaksi subjek yaitu ingin membesarkan anak-anaknya
kelak bersama dengan suaminya.
|
k.
Appersepsi
distorsi
|
:
|
Subjek
membayangkan bagaimana gambaran masa depannya, hidup bersama dengan calon
pendampingnya, ingin membesarkan anak-anaknya bersama dengan suaminya, serta ingin
membahagiakan orang-orang terdekatnya.
|
l.
Appersepsi
|
:
|
Subjek mempunyai
keinginan dan kewajiban untuk membahagiakan orang-orang terdekatnya di masa
depannya.
|
m.
Makna
proyeksi
|
:
|
Selama ini,
subjek belum dapat membahagiakan orang-orang terdekatnya, termasuk kedua
orang tuanya. Subjek juga sangat ingin mempunyai orang terdekat, khusunya
calon pendamping hidupnya. Subjek ingin hidup bahagia bersamanya, berpergian
bersama dengan calon pendampingnya tersebut, serta ingin membesarkan bersama
anak-anaknya kelak.
|
9.
Kartu 9 (GF) :
Deskripsi
cerita :
Ada
dua orang perempuan, sepertinya sedang terjadi sesuatu di hadapan dua perempuan
tersebut, terutama pada perempuan yang dibawah, dia terlihat cemas dan merasa
ada sesuatu yang tidak beres pada orang terdekatnya. Sementara perempuan yang
diatas dia hanya melihat dengan prihatin apa yang sedang dialami oleh perempuan
yang dibawah, yaitu temannya tersebut. Perempuan yang dibawah ingin berlari,
ingin mendekat menghampiri orang terdekatnya yang sedang terkena musibah atau
sedang tertimpa sesuatu yang tidak diinginkan. Dan perempuan itu juga ingin
memastikan bahwa orang terdekatnya itu sedang berada dalam keadaan yang
baik-baik saja.
Identifikasi
:
a.
Tema
|
:
|
Perempuan yang sedang cemas dan ingin
berlari ketika melihat sesuatu.
|
b.
Hero
|
:
|
Seorang perempuan (tidak disebutkan oleh
subjek berapa usia serta pekerjaannya).
|
c.
Adekulasi
|
:
|
Cemas dan khawatir.
|
d.
Need
|
:
|
Nurturance,
memberikan simpati kepada orang yang sakit atau sedang mengalami kesusahan,
dan memperlihatkan kasih sayang kepada orang lain.
|
e.
Figur/objek
yang dilibatkan
|
:
|
Perempuan (temannya) yang sedang berada di
atas, orang yang dicintai yang sedang mengalami kesusahan.
|
f.
Figur/objek
yang
tidak
dilibatkan
|
:
|
Pohon, pantai, serta barang yang dibawa oleh
perempuan yang berada di atas.
|
g.
Konsesi
lingkungan
(dunia) sebagai
|
:
|
Sesuatu yang berharga dalam hidupnya.
|
h.
Figur
sebaya (L)
dilihat sebagai
|
:
|
Orang yang dicintainya, reaksi subjek yaitu
cemas dan khawatir ketika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada orang
yang dicintainya.
|
i.
Appersepsi
ditorsi
|
:
|
Hero melihat seseorang yang dicintainya
sedang tertimpa sesuatu yang tidak diinginkan, misalnya musibah, bencana,
dll.
|
j.
Appersepsi
|
:
|
Subjek mempunyai kewajiban untuk berlari
menghampiri orang yang dicintai dan memastikan bahwa keadaannya baik-baik
saja.
|
k.
Makna
proyeksi
|
:
|
Subjek dalam menghadapi permasalahan yang
terjadi pada orang terdekatnya, misalnya orang yang dicintai,
sahabat-sahabatnya, tidak langsung membantu atau mencoba meringankan beban
yang sedang ditanggung oleh orang terdekatnya. Sebenarnya subjek berniat
untuk membantu, akan tetapi sering kali subjek merasa ragu-ragu dan pada
akhirnya subjek memilih untuk diam saja tidak membantu.
|
10.
Kartu 10 :
Deskripsi
cerita :
Ada
seorang anak perempuan dan seorang bapak. Sepertinya anak perempuan itu sedang
menceritakan semua keluh kesahnya, semua rutinitas kegiatannya, entah itu
kegiatan di kuliahnya ataupun kegiatan yang berhubungan dengan teman-temannya.
Dia menceritakan dengan detail apa saja yang dialaminnya dan dia juga berkeluh
kesah tantang hal-hal yang selama ini tidak mengenakan dirinya, dan dia juga
meminta saran kepada bapaknya apa yang harus dia lakukan untuk dapat menghadapi
segala permasalahan dengan santai, tidak bersedih. Sementara itu, bapaknya
dengan sabar menasehati dan memberikan tips-tips agar anak perempuannya itu
dapat melewati semua permasalahan dengan sabar dan tenang. Di akhir pembicaraan
itu mereka berpelukan dan si anak tersebut sangat berterimakasih karena telah
memiliki sosok ayah yang telah membimbingnya dan menjadikan dia sebagai anak
perempuan yang tegar.
Identifikasi
:
a.
Tema
|
:
|
Seorang anak perempuan yang sedang berkeluh
kesah kepada Bapaknya.
|
b.
Hero
|
:
|
Seorang anak perempuan, dan seorang mahasiswi
(namun tidak disebutkan secara pasti oleh subjek berapa usianya).
|
c.
Adekulasi
|
:
|
-
|
d.
Need
|
:
|
Nurturance,
subjek memperlihatkan kasih sayangnya kepada bapaknya, subjek juga sangat
bangga karena mempunyai bapak yang selama ini telah membimbingnya.
|
e.
Figur/objek
yang dilibatkan
|
:
|
Bapaknya, sahabat-sahabatnya, dan kegiatan
subjek pada entah itu di masyarakat, ataupun di perguruan tinggi.
|
f.
Figur/objek
yang
tidak
dilibatkan
|
:
|
-
|
g.
Konsesi
lingkungan
(dunia) sebagai
|
:
|
Pendukung, tempat berlindung, serta sumber
kekuatan subjek.
|
h.
Figur
orang tua (L)
dilihat sebagai
|
:
|
Pendukung dan sahabat dari subjek, reaksi
subjek yaitu menceritakan segala sesuatu dan subjek merasa bahwa bapaknya
tersebut merupakan sumber kekuatan dari subjek.
|
i.
Appersepsi
distorsi
|
:
|
Hero menceritakan kepada bapaknya tentang
segala sesuatu baik yang terjadi di lingkungan perguruan tinggi, maupun di
lingkungan masyarakat. Selain itu hero juga meminta saran kepada bapaknya
apabila sedang terjadi masalah.
|
j.
Appersepsi
|
:
|
Subjek menganggap bahwa bapaknya adalah
sumber kekuatan dari subjek, dan bapaknya juga orang yang dipercaya oleh
subjek untuk menceritakan segala keluh kesahnya.
|
k.
Makna
proyeksi
|
:
|
Hubungan subjek dengan bapaknya, memang
terjalin dengan baik dan mereka dekat satu sama lain. Subjek menceritakan
segala keluh kesahnya dan sering meminta saran kepada bapaknya apabila subjek
sedang mempunyai permasalahan. Hanya saja subjek selama ini tidak menunjukkan
secara langsung rasa sayangnya kepada bapaknya, tidak pernah mengucapkan terima
kasih secara langsung, padahal subjek ingin sekali melakukan itu semua, namun
subjek merasa malu dan masih canggung untuk melakukannya.
|
KESIMPULAN
:
Dari deskripsi cerita yang dipaparkan subyek pada ke-10 kartu
diatas, subyek menunjukkan kecenderungan pada need soccurance dan nurturance.
Need yang teridentifikasi merupakan need yang paling menonjol dari keseluruhan
hasil cerita.
Subyek memiliki Need
Soccurance yaitu kebutuhan untuk dibantu oleh orang lain bila mendapat
kesulitan dan membutuhkan perhatian, mengharapkan bantuan orang lain apabila
mendapat kesulitan, mencari dukungan orang lain, mengharapkan orang lain
berbaik hati padanya, mengharapkan simpati dari orang lain, dan memahami
masalah pribadinya, menerima belai kasih sayang orang lain, mengharapkan
bantuan orang lain saat dirinya tertekan, mengaharapkan maaf dari orang lain
apabila dirinya sakit, dsb. Dan Need Nurturance yakni kebutuhan untuk membantu
yang kurang beruntung, memperlakukan orang lain dengan baik dan simpatik,
memaafkan orang lain, menyenangkan orang lain, berbaik hari pada orang lain,
memberikan simpatik kepada yang terluka/sakit, memperlihatkan kasih sayang
kepada orang lain dsb.
Need tersebut muncul disebabkan karena subjek belum sepenuhnya
memiliki need-need tersebut, sehingga subjek mengungkapkan secara tidak sadar
melalui kartu-kartu pada saat tes TAT. Pada need Succorance, subjek pada
kenyataannya memang membutuhkan kasih sayang, membutuhkan dorongan dan semangat
dari orang-orang terdekatnya. Akan tetapi pada dasarnya, subjek telah memiliki
itu semua, yakni selama ini orang-orang terdekatnya sudah mendukung dan
memberikan semangat kepada subjek, hanya saja subjek merasa kurang mensyukuri,
dan terus saja membutuhkan dorongan dan semangat walaupun dorongan dan semangat
serta kasih sayang telah diberikan oleh orang-orang di sekitarnya.
Sementara pada need Nurturance,
keinginan terbesar dari subjek yaitu ingin membahagiakan orang-orang
terdekatnya, terutama orang tuanya. Subjek juga ingin membuktikan bahwa subjek
mampu untuk membuat bangga kedua orang tua, memberikan kebahagiaan, dan ingin
terus membuat kedua orang tuanya tersenyum setiap hari.