Monday, December 14, 2015

TEORI BELAJAR DALAM PSIKOLOGI KOGNIIF (Wiwin.dkk)

Penyusun  :
1.      Prayudha Nur Rifki                     (1007010020)
2.      Nabila Zahra Q. U                       (1207010049)
3.      Bambang Wijayanto                    (1307010079)
4.      Anggi Setiawati                           (1407010023)
5.      Denalita Imas Widyaswari           (1407010049)
6.      Gita Listanti                                 (1407010056)
7.      Wiwin Rinanti                              (1407010064)

TEORI BELAJAR DALAM PSIKOLOGI KOGNIIF
1.      PIAGET
Tahap perkembangan Piaget :
1.      Tahap Sensorimotorik (0-2 Tahun)
2.      Tahap Praoperasioal (2-7 Tahun)
3.      Tahap Operasi Konkret (7-11 Tahun)
4.      Tahap Operasi Formal (Lebih dari 11/12 Tahun)
Dijelaskan sebagai berikut :
Tahap 1 : Sensorimotor
Tahap perkembangan mental di mana cirri-cirinya, yaitu :
1.    Didasarkan tindakan praktis
2.    Inteligensi bersifat aksi, bukan refleksi
3.    Menyangkut
Tahap 2 : Praoperasional (2-7 Tahun)
Pada tahap inilah konsep yang stabil dibentuk, penalaran mental muncul, egosentrisme mulai kuat dan kemudian lemah, serta keyakinan terhadap hal yang magis terbentuk. Label praoperasional, “operasi” adalah perangkat tindakan terinternalisasi yang memungkinkan anak melakukan secara mental apa yang telah dilakukan secara fisik sebelumnya.
-       Dicirikan dengan adanya fungsi emiotic (Simbol) -> 2-4 Tahun
-       Berkembangnya pemikiran intuitif -> 4-7 tahun
Fungsi semiotic pada beberapa gejala
-                      Imitasi tak langsung dari bendanya sendiri.
Contoh : Anak bermain kue-kue an sendiri, pasar-pasaran.
-                      Permainan simbolis. Contoh : mobil-mobilan, dengan balok-balok kecil.
-                      Permainan simbolis dapat merupakan ungkapan diri anak.
-                      Menggambar. Anak dapat menggambar realistis tetapi tidak proposional.
Contoh : gambar rumah dan pepohonan tegak lurus di lereng pegunungan.
Ø       Mengetahui bentuk-bentuk dasar geometris ,bulat,persegi.
Ø       Bahasa ucapan, anak mulai menggunakan suara dengan representasi benda/kejadian.
Ø       Perkembangan bahasa sangat memperlancar perkembangan konseptual anak dan juga
     perkembangan kognitif anak.
Ø       Menurut piaget : perkembangan bahasa merupakan transisi dari sifat ego sentries ke
interkomunikasi social.
Tahap 3 : operasi konkret  (7-11 Tahun)
- Logika tentang sifat kekekalan.
- Berpikir seriasi, klasifikasi, kesimpulan probalistis.
Berfikir seriasi berarti berfikir urutan Ex: 1,2,3 dan berfikir klasifikasi yaitu menggolong-golongkan.
- Tidak lagi egosentris
- Masih  terbatas pada hal-hal konkret
- Belum dapat memecahkan persoalan abstrak
Tahap 4 :  Operasi formal (> 11/12 Tahun)
- Sudah mampu berfikir rasional & logika remaja
-Pemikiran deduktif , induktif, abstraktif
Aplikasi teori belajar kognitif
a.    Belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif anak
b.    anak hendaknya diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen.

2.    TEORI BRUNNER
Brunner lebih menegaskan tentang belajar secara penemuan yaitu mengolah apa yang di ketahui anak itu menjadi hal yang baru. Jika mempelajari suatu pengetahuan, maka perlu dipelajari dalam tahap-tahap tertentu,agar pengetahuan itu dapat diinternalisasi. Jerome Brunner dilahirkan pada tahun 1915 Brunner setuju dengan pendapat Piaget bahwa perkembangan kognitif anak-anak melalui peringkat tertentu atau secara bertahap dan tidak melompat.
Karakteristik teori Brunner
§  Belajar penemuan (discovery learning).
Pencarian pengetahuan secara aktif oleh anak sehingga memberikan hasil yang paling baik. Brunner menyarankan agar siswa hendaknya belajar melalui berpartisipasi aktif dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip. Anak dianjurkan untuk memperoleh pengalaman.
§  Tahap belajar
1.        Tahap enaktif, yaitu pengetahuan itu dipelajari secara aktif, dengan menggunakan benda-benda kongkret atau menggunakan situasi yang nyata.
2.        Tahap ikonik, yaitu pengetahuan itu dipresentasikan (diwujudkan) dalam bentuk bayangan visual (visual imagery), gambar atau diagram yang meggambarkan kegiatan konkret atau situasi kongkret yang terdapat pada tahap enaktif tesrebut.
3.        Tahap simbolik, yaitu pengetahuan itu dipresentasikan dalam bentuk symbol-simbol, huruf-huruf,kata-kata, kalimat-kalimat,lambang matematika.
Aplikasi teori bruner
1.    Observing (mengamati)
2.    Questioning (menanya)
3.    Exsplor/experimenting (mencoba)
4.    Associating (menalar)
5.    Communicating (mengkomunikasikan)

3.    TEORI BELAJAR BERMAKNA DARI AUSUBEL
Proses belajar terjadi bila siswa mampu mengasimilasikan pengetahuan yang dimiliki dengan pengetahuan baru. Proses belajar terjadi melalui tahap-tahap:
·      Memperhatikan stimulus yang diberikan
·      Memahami makna stimulus
·      Menyimpan dan menggunakan informasi yang sudah dipahami
Belajar bermakna merupakan suatu proses mengaitkan informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang. Struktuf kognitif meliputi fakta-fakta, konsep-konsep dan generalisasi yang telah dipelajari.
Pesan Aussubel: “Jangan memandang remeh suatu mata pelajaran karena akan bermanfaat pada pelajaran selanjutnya”.
Tipe belajar
·      Belajar dengan penemuan yang bermakna; mengaitkan pengetahuan yang telah dimilikinya dengan materi pelajaran yang dipelajari itu.
·      Belajar dengan penemuan yang tidak bermakna yaitu pelajaran yang dipelajari ditemukan sendiri oleh siswa tanpa mengaitkan pengetahuan yang telah dimilikinya, kemudian dia hafalkan.
·      Belajar menerima yang bermakna yaitu materi pelajaran yang telah tersusun secara logis disampaikan kepada siswa sampai selesai kemudian dikaitkan dengan pengetahuan lain yang telah dimiliki. Ex: belajar sampai selesai kemudian dikaitkan dengan yang lain.
·      Belajar menerima yang tidak bermakna yaitu materi pelajaran yang telah tersusun secara logis disampaikan kepada siswa sampai selesai, kemudian dihafalkan. Ex: guru memberikan materi sampai selesai lalu tidak dikaitkan dengan yang lain tetapi digunakan untuk mencari pengetahuan yang lain dan dikembangkan sendiri.
Kelebihan belajar bermakna
·      Informasi yang dipelajari lebih lama di ingat

·      Informasi baru yang telah dikaitkan dengan konsep-konsep relevan sebelumnya dapat mengaitkan.
Share:

0 komentar:

Post a Comment

Powered by Blogger.