TUGAS MAKALAH PSIKOLOGI
BELAJAR
HARDIAN TRI NUGRAHA (1407010008)
FINA FATHKAL JANNAH (1407010010)
ARINI INDAH MAULANA (1407010012)
ZULFA RAF (1407010019)
ULFA ARIYANTI (1407010025)
RIZKI PRIMA SAPUTRA (1407010032)
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2015
Bab1
Pendahuluan
a. Latar belakang
Latar Belakang Teori Belajar dan Pembelajaran Dalam
rangka meningkatkan kemampuan pendidik, mereka harus memiliki dasar empiris
yang kuat untuk mendukung profesi mereka sebagai pengajar. Kenyataan yang
ada,kurikulum yang selama ini diajarkan di sekolah menengah kurang mampu
mempersiapkan siswa untuk masuk ke perguruan tinggi. Kemudian kurangnya
pemahaman akan pentingnya relevansi pendidikan untuk mengatasi masalah-masalah
sosial dan budaya, serta bagaimana bentuk pengajaran untuk siswa dengan beragam
kemampuan intelektual. sebuah teori pembelajaran sebaiknya juga menyangkut
suatu praktek untuk membimbing seseorang bagaimana caranya ia memperoleh
pengetahuan dan keterampilan, pandangan hidup, serta pengetahuan akan
kebudayaan masyarakat sekitarnya. Teori belajar adalah teori yang
mendeskripsikan apa yang sedang terjadi saat proses belajar berlangsung dan
kapan proses belajar tersebut berlangung. Teori pembelajaran harus mampu
menghubungkan antarahal yang ada sekarang dengan bagaimana menghasilkan hal
tersebut. Teori belajar menjelaskan dengan pasti apa yangterjadi, namun teori
pembelajaran ’hanya’ membimbing apa yang harus dilakukan untuk menghasilkan hal
tersebut.
Bab II
Pembahasan
A.
Proses
Eksperimen Thorndike
Pada mulanya, model eksperimen
Thorndike yaitu dengan mempergunakan kucing sebagai subjek dalam eksperimennya
Dengan konstruksi pintu kurungan yang dibuat sedemikian rupa, sehingga kalau
kucing menyentuh tombol tertentu, maka pintu kurungan akan terbuka dan akhirnya
kucing dapat keluar dan mancapai makanan ( daging ) yang ditempatkan di luar
kurungan sebagai hadiah atau daya penarik bagi kucing yang lapar tersebut.
Thordike menafsirkan bahwa “kucing
itu sebenarnya tidak mengerti cara membebaskan diri dari kurungan itu, tetapi
dia belajar mencamkan ( mempertahankan ) respon – respon yang benar dan
menghilangkan atau meninggalkan respon – respon yang salah.”. Eksperimen
Thorndike tersebut mempengaruhi pikirannya mengenai belajar pada taraf insansi
( human ).
B. Inti Teori Thorndike
Psikologi
aliran behaviristik mulai mengalami perkembangan dengan lahirnya teori-teori
tentang belajar yang dipelopori oleh Edward lee thorndike dll. Mereka
masing-masing telah mengadakan penelitian yang menghasilkan penemuan yang
berharga mengenai hal belajar.
Pada
mulanya, pendidikan dan pengajaran di amerika serikat di dominasi oleh pengaruh
dari Thorndike (1874-1949), ia mengemukakan teorinya yang disebut sebagai teori
belajar “ Connectionism” karena belajar merupakan proses pembentukan
koneksi-koneksi antara stimulus dan respon. Teori ini sering juga disebut
“Trial and error” dlam rangkan menilai respon yang terdapat bagi stimulus
tertentu. Thorndike mendasarkan teorinya atas hasil-hasil penelitiannya
terhadap tingkah laku beberapa binatang antara lain kucing, dan tingkah laku
anak-anak dan orang dewasa. Ia mengatakan, bahwa belajar dengan “Trial and
error” itu dmulai dengan adanya beberapa motif yang mendorong keaktivan. Dengan
demikian, untuk mengaktifkan anak dalam belajar dibutuhkan motivasi.
Objek
penelitian di hadapkan kepada situasi baru yang belum dikenal dan membiarkan
objek melakukan berbagai pada aktivitas untuk merespon situasi itu, dalam hal
ini objek mencoba berbagai cara bereaksi sehingga menemukan keberhasilan dalam
membuat koneksi sesuatu reaksi dengan stimulasinya.
C. Aplikasi Teori Thorndike
a. Guru harus tahu apa yang akan diajarkan, materi apa yang harus diberikan, respon apa yang diharapkan, kapan harus memberi hadiah atau membetulkan respon. Oleh karena itu tujuan pedidikan harus dirumuskan dengan jelas.
b. Tujuan pendidikan harus masih dalam batas kemampuan belajar peserta didik. Dan terbagi dalam unit-unit sedemikian rupa sehingga guru dapat menerapkan menurut bermacaam-macam situasi.
c. Agar peserta didik dapat mengikuti pelajaran, proses belajar harus bertahap dari yang sederhana sampai yang kompleks.
d. Dalam belajar motivasi tidak begitu penting karena yang terpenting adalah adanya respon yang benar terhadap stimulus.
e. Peserta didik yang telah belajar dengan baik harus diberi hadiah dan bila belum baik harus segera diperbaiki.
f. Situasi belajar harus dibuat menyenangkan dan mirip dengan kehidupan dalam masyarakat.
g. Materi pelajaran harus bermanfaat bagi peserta didik untuk kehidupan anak kelak setelah keluar dari sekolah.
h.Pelajaran yang sulit, yang melebihi kemampuan anak tidak akan meningkatkan kemampuan penalarannya.
Bab III
Kesimpulan
Dari
pemaparan teori thorndike diatas bisa kami simpulkan bahwa Bentuk belajar yang
khas pada hewan maupun manusia oleh Thorndike disifatkan sebagai trial and
error atau learning by selecting and connecting. Organism ( pelajar, dalam
eksperimen dipergunakan hewan juga ) dihadapkan kepada situasi yang mengandung
problem untuk dipecahkan; pelajar harus mencapai tujuan. Pelajar akan memilih
respon yang tepat diantara berbagai respon yang mungkin dilakukan. Ciri-ciri
Belajar dengan Trial and error adalah : Ada motif pendorong aktivitas, Ada
berbagai respon terhadap situasi, Ada eliminasi respon-respon yang gagal atau
salah, Ada kemajuan reaksi-reaksi mencapai tujuan. Hukum-hukum yang
digunakan Edward L. THORNDIKE adalah hukum latihan dan hukum efek.
Daftar
pustaka
http://lisayulista.blogspot.co.id/2012/01/teori-belajar-yang-dikemukakan-oleh.html
http://ipoenk23.blogspot.co.id/2012/02/teori-belajar-dan-aplikasi-belajar.html
0 komentar:
Post a Comment