TEORI BELAJAR KOGNITIF (Wanda.dkk)
Teori belajar
kognitif adalah teori yang menekankan pada kognitif, perilaku individu selalu
didasarkan pada kognisi, yaitu tindakan memikirkan atau mengenal situasi dimana
perilaku itu terjadi. Pentingnya mempelajari kognisi yaitu karena kelebihan
manusia ada di kognisinya, jadi jika ingin mempelajari manusia maka pelajari
juga kognisinya.
v Jean Piaget
(1986-1980
Tahap-tahap perkembangan Piaget
-
Tahap sensori motorik (usia 0-2 tahun)
-
Tahap praoperasional (usia 2-7 tahun)
-
Tahap operasi konkret (usia 7-11 tahun)
-
Tahap operasi formal (mulai usia 11 atau 12 tahun)
Tahap-tahap ini secara kualitatif sangat berbeda.
§ Tahap 1 yaitu
Sensori Motorik (usia 0-2 tahun)
Yaitu tahap mental yang ditandai oleh kemajuan yang pesat dalam
kemampuan bayi mengorganisasikan dan mengkoordinasikan sensasi melalui
gerakan-gerakan dan tindakan-tindakan fisik.
Ciri
sensori motorik yaitu :
1)
Didasarkan tindakan praktis
2)
Inteligensi bersifat bersifat aksi, bukan refleksi
3)
Menyangkut jarak yang pendek antara subjek dan objek
4)
Mengenal periode sensori motorik: umur hanyalah pendekatan.
Periode-periode tergantung pada banyak faktor.
§ Tahap 2 yaitu
Praoprasional (usia 2-7 tahun)
1)
Dicirikan dengan adanya fungsi Semiotik (simbol) -> 2 - 4 tahun.
2)
Berkembangnya pemikiran intuitif ->4 - 7 tahun
3)
Fungsi semiotik pada beberapa gejala.
-
Imitasi tak langsung -> membuat imitasi yang secara tidak
langsung dari bendanya sendiri
Contoh
: anak bermainkue-kuean sendiri, pasar-pasaran
-
Permainan simbolis
Contoh
: Mobil-mobilan dengan balok-balok kecil
-
Permainan simbol dapat merupakan ungkapan dari anak
4)
Fungsi semiotik lanjutan
-
Menggambar. Anak dapat menggambar realistis tetapi tidak
proporsional. Contoh : gambar rumah dan gambar pepohonan tegak lurus dilereng
pegunungan
-
Mengetahui bentuk-bentuk dasar geometris: bulat, bundar, dan
persegi
-
Bahasa ucapan. Anak mulai menggunakan suara sebagai representasi
benda atau kejadian
-
Perkembangan bahasa sangat memperlancar perkembangan konseptual
anak dan juga perkembangan kognitif anak.
-
Menurut Piaget : perkembangan bahasa merupakan transisi dari sifat
egosentris keinterkomunikasi sosial.
§ Tahap 3 yaitu
Oprasi Konkret (usia 7 - 11 tahun)
-
Logika tentang sifat kekekalan
-
Berfikir seriasi, klasifikasi, kesimpulan, dan probalistis,
-
Tidak lagi egosentris
-
Masih terbatas pada hal-hal konkret
-
Belum dapat memecahkan persoalan yang abstrak
§ Tahap 4 yaitu
Operasi Formal (mulai usia 11 - 15 tahun)
Dimulai
dengan perkembangan rasional dan logika.
§ Aplikasi teori
belajar kognitif
-
Belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahapan
perkembangan kognitif anak
-
Anak hendaknya diberikan kesempatan untuk berkreasi
TEORI BRUNNER
§ Karakteristik
teori Brunner
a)
Belajar penemuan (Discovery Learning) Pencarian pengetahuan
secara aktif oleh anak hingga memberikan hasil yang paling baik.
b)
Brunner menyarankan agar siswa hendaknya belajar melalui
partisipasi aktif dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip.
§ Tahapan belajar
a)
Tahap inaktif, akan lebih memahami sesuatu yang konkrit akan tetapi
digambar.
b)
Tahap simbolik, yang paling tinggi hanya dengan simbol-simbol
seperti matematika. Huruf-huruf, kata-kata, kalimat-kalimat.
§ Aplikasi teori
belajar Brunner
Observing
à Questioning à Explore à Associating à Communication
(mengamati) (menanya) (mencoba)
(menalar) (mengkomunikasikan)
DISUSUN OLEH:
1. Windi Anggraeni (1407010047)
2. Vinda Dian Rimadhani (1407010051)
3. Putri Adinda Silmy (1407010052)
4. Saffanah Tri Mulyani (1407010053)
5. Tedy Dhea Pratiwi (1407010055)
6. Wanda Putri Wahyu Iriani Latukau (1407010060)
7. Apriani Dwi Lestari (1407010061)
8. Meliana Dwi Ariska (1407010063)
0 komentar:
Post a Comment