TEORI BELAJAR KOGNITIF
Oleh :
Agasta
Lukito (1407010007)
Lita
Ayu Juniar (1407010013)
Laelatul
Maghfiroh (1407010018)
Putri
Annisa F (1407010030)
Hilda
Ponco W (1407010028)
Nurul
Khotimah (1407010041)
Reny
Ariska A (1407010046)
A.
Asumsi Dasar
Belajar
merupakan perubahan persepsi
atau pemahaman
Kritik
: sulit melihat struktur kognitif yang ada pada setiap individu
1. Merupakan kemampuan utama yang dimiliki
oleh manusia.
2. Memiliki kemampuan yang luar biasa yang
dimiliki oleh manusia dan jika kita ingin mengetahui kelebihan yang luar biasa
yang dimiliki oleh manusia maka kita harus melihat kognisi manusia tersebut
yang dimiliki.
3. Belajar merupakan perubahan persepsi
atau pemahaman.
B.
Teori Belajar Kognitif
1. Teori Brunner, teori ini lebih
ditentukan oleh cara mengetahui materi pelajaran.
2. Teori Piaget ( Development)
3. Teori Bermakna Ausubel
C.
Tahap-tahap Perkembangan menurut Piaget
1. Sensorimotoris
( 0-2 tahun)
·
Ciri-ciri
:
-
Didasarkan
pada tindakan praktis
-
Sangat
bertahap atau gradual
-
Intelegensi
bersifat aksi bukan refleksi
-
Menyangkut
jarak yang pendek antara subjek dan objek
-
Umur
hanyalah pendekatan, sedangkan periode tergantung oleh banyak faktor.
2. Praoprasional
( 2-7 tahun )
-
Adanya
fungsi semiotik ( simbol ). Fungsi semiotik diantaranya adalah Imitasi tidak langsung, yaitu pembuatan
imitasi yang secara tidak langsung dari bendanya. Misal : seorang anak yang
bermain pasar-pasaran, membuaat kue-kue an dengan tanah, dan lain sebagainya. Permainan simbolis, contoh : anak
membuat mobil-mobilan dengan balok-balok kecil yang disusun. Permainan simbolis
dapat merupakan ungkapan diri dari anak.
Permainan ini diwujudkan dalam bentuk bahasa, semisal anak diajak untuk
bicara. Menurut Piaget “ perkembangan bahasa merupakan transisi dari sifat
egosentrisme ke interkomunikasi sosial”.
-
Berkembangnya
pemikiran intuitif.
3. Tahap
Operasi Konkret ( 7-11 tahun )
·
Logika
tentang sifat kekekalan.
·
Berfikir
seriasi, klasifikasi, kesimpulan, probalistis.
·
Masih
terbatas dari hal-hal konkret.
·
Tidak
lagi egosentris.
·
Belum
bisa memecahkan persoalan yang abstrak.
4. Tahap
Operasional Formal ( dimulai sejak umur 11 atau 12
tahun )
·
Mulai
berkembang rasional dan logika pada remaja.
·
Pemikiran
deduktif, induktif, dan abstrak.
D.
Aplikasi Teori Belajar Kognitif
1. Belajar disesuaikan dengan tahap perkembangan
kognitif anak
2. Diberi kesempatan untuk berinteraksi
secara langsung
3. Anak-anak diberikan rangsangan
·
Belajar
akan berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognisi anak.
·
Memberikan
anak kesempatan untuk melakukan eksperimen.
·
Guru
hendaknya banyak memberikan rangsang kepada anak agar mau berinteraksi.
E.
Teori Bruner (1915)
:
Jika mempelajari suatu pengetahuan, maka perlu dipelajari dalam tahap-tahap
tertentu agar pengetahuan itu dapat berkembang.
·
Karakteristik
Teori Bruner → belajar yang baik itu belajar penemuan (Discovery). Siswa
hendaknya belajar melalui berpartisipasi aktif dengan konsep-konsep dan
prinsip-prinsip. Anak ditunjukan untuk memperoleh eksperimen yang memungkinkan.
·
Tahapan
Belajar menurut Bruner :
1. Tahap Enaktif, secara aktif melalui
benda-benda konkret atau situasi nyata.
2. Tahap Ikonkret, pada tahapan ini akan
lebih memahami sesuatu yang digambarkan.
3. Tahap Simbolik, merupakan tahap dimana
pemahaman sesuatu cukup dengan simbol-simbol.
·
Aplikasi
Ilmiah Bruner
Bruner berpendapat
bahwa aplikasi dalam belajar kognitif berawal dari Pengamatan → pertanyaan →
eksporasi → asosiasi → komunikasi.
F.
Teori Belajar Bermakna Ausubel
:
Proses belajar bila siswa mampu mengasimilasikan pengetahuan yang dimiliki
dengan pengetahuan baru. Proses belajar terjadi melalui beberapa tahapan,
tahapn-tahapan tersebut meliputi :
·
Memperhatikan
subjek yang diberi
·
Memahami
makna subjek atau stimulus
·
Menyimpan
dan menggunakan informasi yang sudah dipahami.
·
Memperhatikan
stimulus
A.
Jenis Belajar
-
Hafalan (role learning)
-
Bermakna
( bisa mengaitkan pengetahuan-pengetahuan selanjutnya).
·
Suatu
proses mengaitkan informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam
struktur kognitif seseorang
·
Struktur
kognitif meliputi fakta-fakta, konsep-konsep dan generalisasi-generalisasiyang
telah dipelajari dan di ingat siswa
·
Pengetahuan
yang sudah dimiliki siswa akan sangat menentukan berhasil tidaknya suatu proses
pembelajarn.
B.
Tipe Belajar
-
Belajar
dengan penemuan yang bermakna jika seseorang mampu mengaitkan,
-
Belajar
dengan penemuan yang tidak bermakna ( tanpa mengaitkan ),
-
Belajar
menerima yang bermakna,
-
Belajar
menerima yang tidak bermakna.
·
Kelebihan
1. Informasi yang dipelajari lebih lama
diingat.
2. Informasi baru yang telah dikaitkan dengan konsep-konsep relevan
sebelumnya dapat meningkatkan konsep yang telah dikuasai sebelumnya sehingga
memudahkan proses belajar berikutnya.
0 komentar:
Post a Comment