BAB I
PENDAHULUAN
KOMPETENSI DASAR
Setelah mempelajari bab ini diharapkan
mahasiswa memiliki kompetensi :
1. Menjelaskan
hakekat penelitian
2. Memerinci
langkah-langkah metode ilmiah
3. Menjelaskan
fungsi penelitian
4. Menjelaskan jenis-jenis
penelitian
MATERI
A. Hakekat
Penelitian
Penelitian
atau riset adalah terjemahan dari bahasa Inggris research, yang
merupakan gabungan dari kata re (kembali) dan to search
(mencari). Beberapa sumber lain menyebutkan bahwa research adalah
berasal dari bahasa Perancis recherche. Intinya hakekat penelitian
adalah “mencari kembali”.
Berdasarkan
pendapat bebebrapa ahli, definisi tentang penelitian yang muncul sekarang ini
bermacam-macam, antara lain :
1.
Penelitian adalah penyidikan atau pemeriksaan
bersungguh-sungguh, khususnya investigasi atau eksperimen yang bertujuan
menemukan dan menafsirkan fakta, revisi atas teori atau dalil yang telah
diterima.
2.
Penelitian adalah studi yang dilakukan seseorang
melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah,
sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut.
3.
Penelitian adalah metode menemukan kebenaran yang
dilakukan dengan critical thinking (berpikir kritis).
4.
Penelitian adalah art
and science guna mencari jawaban terhadap suatu permasalahan. Karena
seni dan ilmiah maka penelitian juga akan memberikan ruang yang akan mengakomodasi
perbedaan tentang apa yang dimaksud dengan penelitian.
5.
Penelitian disebut juga cara pengamatan atau
inkuiri dan mempunyai tujuan untuk mencari jawaban permasalahan atau proses
penemuan, baik itu discovery (hasil temuan yang memang sudah
ada) maupun invention (penemuan hasil penelitian yang
betul-betul baru dengan dukungan fakta).
6.
Penelitian adalah merupakan
proses ilmiah yang mencakup sifat formal (karena terikat dengan aturan, urutan
maupun cara penyajian agar memperoleh hasil yang diakui dan bermanfaat bagi
kehidupan manusia) dan intensif (menerapkan ketelitian dan ketepatan dalam
melakukan proses penelitian agar memperoleh hasil yang dapat
dipertanggungjawabkan, memecahkan problem melalui hubungan sebab-akibat, dapat
diulang kembali dengan cara yang sama dan hasil sama.
7.
Penelitian adalah proses
penemuan yang mempunyai karakteristik sistematis, terkontrol, empiris, dan
mendasarkan pada teori dan hipotesis atau jawaban sementara.
8.
Penelitian adalah penerapan
pendekatan ilmiah pada pengkajian suatu masalah yang mempunyai tujuan untuk
menemukan jawaban terhadap persoalan yang signifikan, melalui penerapan
prosedur-prosedur ilmiah.
Berdasarkan pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa penelitian memiliki arti : 1) proses, maksudnya penelitian itu adalah kegiatan
ilmiah, pemikiran yang sistematis, suatu pencarian fakta, aktivitas dalam menelaah
suatu masalah, penyelidikan, dan proses investigasi, 2) tujuan, maksudnya penelitian bertujuan untuk menemukan,
mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, memperoleh
fakta-fakta atau prinsip-prinsip, dan menemukan hubungan antara fakta, menginterpretasikan
dan merevisi fakta-fakta dan untuk pemecahanmasalah, 3) metoda maksudnya penelitian itu adalah menggunakan metode-metode ilmiah, dilandaskan pada analisis
dan konstruksi (rancangan), memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta,
dilakukan dengan
sabar, hati-hati, serta sistematis sehingga diperoleh pemecahannya.
B. Metode Ilmiah
Penelitian dimulai dari hasrat keingintahuan dan
permasalahan yang dinyatakan dalam bentuk pertanyaan atau permasalahan. Setiap
pertanyaan atau permasalahan tersebut perlu jawaban atau pemecahan. Dari
jawaban dan pemecahan tersebut peneliti memperoleh pengetahuan yang benar
mengenai suatu masalah. Pengetahuan yang benar adalah yang dapat diterima akal
dan berdasarkan fakta empirik. Untuk memperolehnya harus mengikuti
kaidah-kaidah dan menurut cara-cara bekerjanya akal yang disebut logika, dan
dalam pelaksanaannya diwujudkan melalui penalaran. Pengetahuan yang benar
tersebut disebut juga pengetahuan ilmiah atau ilmu. Dalam
proses pemecahan masalah dan dari jawaban permasalahan tersebut akan timbul
permasalahan baru, sehingga akan terjadi siklus secara berkesinambungan.
Penelitian banyak bersinggungan dengan pemikiran
kritis, rasional, logis (nalar), dan analitis, sehingga harus menggunakan
metode ilmiah (scientific method).
Metode
ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk
memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisik. Metode ilmiah
juga dinilai lebih bisa diukur, dibuktikan dan dipahami dengan indera manusia.
Penelitian yang menggunakan metode ilmiah disebut dengan penelitian ilmiah (scientific
research).
Pelaksanaan penelitian
dengan menggunakan metode ilmiah harus mengikuti langkah-langkah tertentu,
yaitu :
1.
Merumuskan serta mendefinisikan
masalah
Langkah
pertama dalam meneliti adalah menetapkan masalah yang akan dipecahkan, jadi
bukan membuat judul penelitian. Masalah adalah
kesulitan yang dihadapi yang memerlukan penyelesaiannya atau pemecahannya.
Masalah penelitian dapat di ambil dari masalah yang ditemukan di lingkungan
sekitar kita.Untuk menghilangkan keragu-raguan masalah tersebut maka
perlu didefinisikan secara jelas. Untuk membatasi seberapa luas masalah yang
akan dipecahkan, buatlah beberapa kata kunci (key words) yang terdapat
dalam masalah. Misalnya, masalah yang dipilih adalah “bagaimana
pengaruh tingkat pendidikan terhadap resiliensi siswa korban bullying”.
Untuk membatasi masalah maka buatlah definisi tentang tingkat pendidikan, resiliensi
dan bullying.
2.
Mengadakan studi
kepustakaan
Setelah
masalah dirumuskan, langkah selanjutnya adalah mencari data yang tersedia yang
pernah ditulis peneliti sebelumnya yang ada hubungannya dengan masalah yang
ingin dipecahkan. Untuk itu peneliti harus menelusuri sumber pustaka yang
relevan dengan masalah penelitiannya. Ada kalanya. perumusan masalah dan studi
keputusan dapat dikerjakan secara bersamaan.
3. Memformulasikan hipotesis
Setelah
diperoleh informasi mengenai hasil penelitian ahli lain yang ada
sangkut-pautnya dengan masalah yang ingin dipecahkan dan sumber teori yang
lain, maka peneliti memformulasikan
hipotesis untuk penelitian. Hipotesis adalah kesimpulan sementara tentang hubungan
antarvariabel atau fenomena dalam penelitian. Hipotesis merupakan kesimpulan
tentatif yang diterima secara sementara sebelum diuji.
Hipotesis penelitian dapat juga dikatakan sebagai dugaan yang merupakan jawaban
sementara terhadap masalah sebelum dibuktikan kebenarannya. Oleh karena berupa
dugaan maka hipotesis yang kita buat mungkin saja salah. Oleh karena itu, kita
harus melakukan sebuah percobaan untuk menguji kebenaran hipotesis yang sudah
kita buat.
4. Menentukan model untuk menguji hipotesis
Setelah
hipotesis ditetapkan langkah selanjutnya
adalah merumuskan cara-cara untuk menguji hipotesis tersebut. Pada ilmu-ilmu
sosial pcngujian hipotesis didasarkan pada kerangka analisa (analytical
framework) yang telah ditetapkan. Model matematis dapat juga dibuat untuk
merefleksikan hubungan antarfenomena/antarvariabel yang secara implisit
terdapat dalam hipotesis, untuk diuji dengan teknik statistik. Pcngujian
hipotesis membutuhkan data primer maupun sekunder.
5. Mengumpulkan data
Peneliti
memerlukan data untuk menguji hipotesis. Data tersebut merupakan fakta yang digunakan
untuk menguji hipotesis. Teknik pengumpulan data tcrgantung pada masalah yang dipilih serta metode pcnelitian
yang akan digunakan. Jika penelitian menggunakan metode eksperimen data diperoleh dari pcrcobaan yang dibuat
sendiri oleh peneliti. Pada metodc
survei, data diperoleh dengan mcngajukan pertanyaan-pertanyaan kepada responden
baik secara langsung ataupun dengan menggunakan questioner, atau pengamatan langsung terhadap perilaku responden.
6.
Menyusun, menganalisa, dan
menyusun interpretasi
Setelah
data terkumpul pcneliti menyusun data untuk mengadakan analisis data. Jika analisis menggunakan bantuan komputer,
maka peneliti perlu menyusun data dalam
bentuk tabel ataupun membuat coding. Sesudah
data dianalisis maka perlu diberikan tafsiran atau interpretasi terhadap data
tersebut.
7. Membuat generalisasi dan kesimpulan
Setelah membuat
interpretasi, maka peneliti membuat generalisasi dari penemuan-penemuan, dan
selanjutnya memberikan beberapa kesimpulan. Kesimpulan dan generalisasi ini
harus berkaitan dengan hipotesis, apakah hipotesis benar untuk diterima
ditolak.
8.
Membuat laporan ilmiah
Langkah
terakhir dari suatu penelitian ilmiah adalah membuat laporan ilmiah tentang
hasil-hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut. Penulisan secara ilmiah
mempunyai tata cara tersendiri, yaitu harus menggunakan tata bahasa baku,
disusun secara sistematis dengan susunan karya tulis ilmiah.
Untuk bisa melakukan
kegiatan ilmiah tersebut, maka peneliti perlu memiliki sikap ilmiah, yaitu :
1.
Rasa Ingin Tahu
2. Jujur, artinya selalu menerima kenyataan dari hasil penelitiannya dan
tidak mengada-ada serta tidak boleh mengubah data hasil penelitiannya. Dicantumkan dalam Al Qur’an surat As shoof
ayat 2-3 sebagai berikut :
$pkr'¯»t tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä zNÏ9 cqä9qà)s? $tB w tbqè=yèøÿs? ÇËÈ uã92 $ºFø)tB yYÏã «!$# br& (#qä9qà)s? $tB w
cqè=yèøÿs? ÇÌÈ
2.
Wahai
orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu
kerjakan?
3. Amat besar kebencian di sisi Allah
bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.
Begitu juga dalam surat Al Ahzab ayat 70 :
$pkr'¯»t tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qà)®?$# ©!$# (#qä9qè%ur Zwöqs% #YÏy ÇÐÉÈ
70.
Hai
orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan Katakanlah Perkataan
yang benar,
Pesan moral dari ayat
tersebut tidak lain adalah untuk memerintahkan satunya perkataan dengan
perbuatan, atau dengan kata lain berkata dan berbuat jujur.
3. Tekun, berarti tidak mudah putus
asa. Dalam melakukan penelitian terhadap suatu masalah tidak boleh mudah putus
asa. Seringkali dalam membuktikan suatu masalah, penelitian harus diulang-ulang
untuk mendapatkan data yang akurat. Dengan data yang akurat maka kesimpulan
yang didapat juga lebih akurat.
Dalam Al qur’an surat At Taubah ayat 105
disebutkan :
È@è%ur (#qè=yJôã$# uz|¡sù ª!$# ö/ä3n=uHxå ¼ã&è!qßuur tbqãZÏB÷sßJø9$#ur ( cruäIyur 4n<Î) ÉOÎ=»tã É=øtóø9$# Íoy»pk¤¶9$#ur /ä3ã¥Îm7t^ãsù $yJÎ/ ÷LäêZä. tbqè=yJ÷ès? ÇÊÉÎÈ
105. Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu,
Maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu,
dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan
yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.
Ayat tersebut mengandung makna bahwa manusia harus
berusaha sesuai dengan kemampuan maksimal kita dan hal itu akan diperhitungkan
oleh Allah SWT. Orang yang beriman dilarang bersikap malas, berpangku tangan,
dan menunggu keajaiban menghampirinya tanpa adanya usaha. Allah menciptakan
alam beserta segala isinya diperuntukkan bagi manusia. Namun, untuk memperoleh
manfaat dari alam ini, manusia harus berusaha dan bekerja keras
4.
Teliti, artinya
bertindak hati-hati, tidak ceroboh. Dengan tindakan yang teliti dalam melakukan
penelitian, akan mengurangi kesalahan-kesalahan sehingga menghasilkan data yang
otentik.
Dalam Al qur’an surat Al Hujurat ayat 6 di
sebutkan :
$pkr'¯»t tûïÏ%©!$# (#þqãZtB#uä bÎ) óOä.uä!%y` 7,Å$sù :*t6t^Î/ (#þqãY¨t6tGsù br& (#qç7ÅÁè? $JBöqs% 7's#»ygpg¿2 (#qßsÎ6óÁçGsù 4n?tã $tB óOçFù=yèsù tûüÏBÏ»tR ÇÏÈ
6.
Hai
orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang Fasik membawa suatu
berita, Maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah
kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal
atas perbuatanmu itu.
Ayat tersebut, mengandung makna bahwa dalam
melakukan sesuatu termasuk penelitian harus berhati-hati, teliti agar tidak
mendatangkan kerugian bagi siapa saja.
5.
Objektif, artinya sesuai dengan
fakta yang ada. Hasil penelitian tidak boleh dipengaruhi perasaan pribadi. Semua
yang dikemukakan harus berdasarkan fakta yang diperoleh. Sikap objektif
didukung dengan sikap terbuka artinya mau menerima pendapat yang benar dari
orang lain.
Dalam Al Qur’an surat Al Baqoroh ayat 216
disebutkan :
|=ÏGä. ãNà6øn=tæ ãA$tFÉ)ø9$# uqèdur ×nöä. öNä3©9 ( #Ó|¤tãur br& (#qèdtõ3s? $\«øx© uqèdur ×öyz öNà6©9 ( #Ó|¤tãur br& (#q6Åsè? $\«øx© uqèdur @° öNä3©9 3 ª!$#ur ãNn=÷èt óOçFRr&ur w cqßJn=÷ès? ÇËÊÏÈ
216. Diwajibkan atas kamu berperang,
Padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. boleh Jadi kamu membenci
sesuatu, Padahal ia Amat baik bagimu, dan boleh Jadi (pula) kamu menyukai
sesuatu, Padahal ia Amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak
mengetahui.
Esensi
dari ayat di atas adalah agar peneliti harus berpikir objektif, netral dan tidak memihak, sehingga bisa
mengambil nilai baik atau buruk dalam segala aspek kehidupan.
6.
Terbuka
menerima pendapat yang benar, artinya peneliti tidak boleh
mengklaim diri yang paling benar atau paling hebat. Kalau ada pendapat lain
yang lebih benar/tepat, peneliti harus menerimanya.
Dengan demikian bisa
dikatakan bahwa metode ilmiah adalah suatu
pengejaran terhadap kebenaran yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis.
Metode ilmiah bertujuan untuk mencari
jawaban tentang fakta-fakta dengan menggunakan pendekatan yang sistematis. Metode ilmiah bersifat : 1) Metodis, berarti dalam
proses menemukan dan mengolah pengetahuan menggunakan metode tertentu, tidak sembarangan, 2) Sistematis, berarti dalam
usaha menemukan kebenaran dan menjabarkan pengetahuan yang diperoleh,
menggunakan langkah-langkah tertentu yang teratur dan terarah sehingga menjadi
suatu keseluruhan yang terpadu, 3) Koheren, berarti setiap bagian dari jabaran ilmu pengetahuan itu merupakan
rangkaian yang saling terkait dan berkesesuaian (konsisten).
C. Fungsi
penelitian
Dalam
hubungannya dengan pengembangan ilmu pengetahuan maka fungsi penelitian antara
lain :
1. Penemuan,
data yang diperoleh dari penelitian itu adalah data yang betul-betul baru yang
sebelumnya belum pernah diketahui serta mendapat pengakuan dari kalangan
ilmuwan yaitu para ahli di bidangnya. Dengan demikian,
penelitian mengisi kekosongan atau kekurangan ilmu.
2. Pengembangan
ilmu pengetahuan, untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada.
3. Fungsi verifikatif, maksudnya penelitian berfungsi untuk menguji
kebenaran suatu pengetahuan yang sudah ada. Penelitian dilakukan untuk validasi
terhadap teori lama, sehingga hasil penelitian dapat digunakan sebagi
konfirmasi atau pembaharuan jika terjadi perubahan yang nyata terhadap
paradigma teori lama.
4. Menambah
pengayaan ilmu pengetahuan yang baru sehingga pengetahuan selalu berkembang ke
arah penyempurnaan terhadap pengetahuan yang sudah ada.
D. Jenis-jenis
Penelitian
Jenis penelitian dapat digolongkan dari berbagai
sudut pandang, antara lain :
1.
Berdasarkan
tujuan ada dua macam penelitian, yaitu :
a.
Penelitian
dasar disebut juga sebagai basic research dan diselenggarakan
dalam rangka memperluas dan memperdalam pengetahuan secara teoritis. Misalnya
para ahli psikologi mengadakan penelitian dengan menggunakan obyek binatang
untuk menyelidiki perilaku. Hasil penelitian mungkin tidak langsung dapat
dimanfaatkan, tetapi sebagai dasar penelitian selanjutnya.
b.
Penelitian
terapan disebut juga sebagai applied research, diselenggarakan dalam rangka mengatasi masalah nyata dalam kehidupan
dan untuk mencari sesuatu yang lebih baik. Misalnya penelitian tentang model
terapi yang efektif untuk anak autis.
2.
Berdasarkan
metodenya, maka penelitian digolongkan menjadi :
a. Penelitian historis
atau penelitian sejarah, yaitu penelitian yang difokuskan untuk menyelidiki,
memahami, dan menjelaskan keadaan yang telah lalu. Penelitian melibatkan
tokoh-tokoh yang terlibat langsung dalam peristiwa atau menggunakan sumber,
misalnya prasasti, buku-buku yang berkaitan dengan peristiwa yang diteliti. Tujuan
penelitian historis adalah untuk merumuskan kesimpulan mengenai sebab-sebab,
dampak, atau perkembangan dari kejadian yang telah lalu yang dapat dipergunakan
untuk menjelaskan kejadian sekarang dan mengantisipasi kejadian yang akan datang.
Contohnya penelitian untuk mengetahui
bagaimana perkembangan peradaban masyarakat tertentu.
b. Penelitian deskriptif adalah penelitian untuk menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik
objek dan subjek yang diteliti secara tepat. Di samping itu, penelitian deskriptif juga merupakan penelitian untuk melaporkan keadaan objek atau subjek yang diteliti sesuai
dengan apa adanya. Penelitian deskriptif
melakukan analisis hanya sampai taraf deskripsi, yaitu menganalisis dan
menyajikan data secara sistematik, sehingga dapat lebih mudah untuk difahami
dan disimpulkan. Penelitian deskriptif bertujuan menggambarkan secara
sistematik dan akurat fakta dan karakteristik mengenai populasi atau mengenai
bidang tertentu. Analisis yang sering digunakan adalah analisis persentase.
c. Penelitian Survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar
atau kecil tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil
dari populasi. Penelitian survey umumnya dilakukan untuk mengambil suatu generalisasi
dari pengamatan yang tidak mendalam. Jika sampel yang diambil adalah
representatif maka generalisasinya kuat. Contoh penelitian
tentang kecenderungan masyarakat dalam gaya hidup, penelitian pengaruh anggaran
pendidikan terhadap kualitas SDM di negeri ini, penelitian tentang
kecenderungan konsumtif pada masyarakat.
d. Penelitian Ex Post Facto, yaitu penelitian yang dilakukan untuk meneliti
peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut kebelakang guna mengetahui
faktor-faktor penyebab timbulnya kejadian. Penelitian ini menggunakan logika
jika x maka y. Namun demikian dalam penelitian tidak dilakukan manipulasi
variabel. Pada penelitian ini variabel bebas (independent variable)
dan variabel terikat (dependent variable) sudah dinyatakan secara
eksplisit, kemudian dihubungkan sebagai penelitian korelasi atau diprediksi
jika variabel bebas mempunyai pengaruh tertentu pada variabel terikat. Contohnya
:
Gambar 1. Rangkaian variabel bebas dan variabel
terikat
e. Penelitian
Eksperimen adalah penelitian yang berusaha mencari
pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lain dalam kondisi yang terkontrol
secara ketat. Beberapa karakteristik penelitian eksperimental, yaitu,
(1)Variabel-variabel penelitian dan kondisi eksperimental diatur secara ketat,
baik dengan menetapkan kontrol, memanipulasi langsung, maupun random. (2)
Adanya kelompok kontrol sebagai data dasar (base line) untuk dibandingkan
dengan kelompok eksperimental. (3) Penelitian ini memusatkan diri pada
pengontrolan variansi, untuk memaksimalkan variansi variabel yang berkaitan
dengan hipotesis penelitian, meminimalkan variansi variabel pengganggu yang
mungkin mempengaruhi hasil eksperimen, tetapi tidak menjadi tujuan penelitian.
Di samping itu, penelitian ini meminimalkan variansi kekeliruan, termasuk
kekeliruan pengukuran. Untuk itu, sebaiknya pemilihan dan penentuan subjek,
serta penempatan subjek dalarn kelompok-kelompok dilakukan secara acak. (4)
Validitas internal (internal validity) diperlukan pada rancangan penelitian
eksperimental, untuk mengetahui apakah manipulasi eksperimental yang dilakukan
pada saat studi ini memang benar-benar menimbulkan perbedaan. (5) Validitas
eksternalnya (external validity) berkaitan dengan bagaimana kerepresentatifan
penemuan penelitian dan berkaitan pula dengan penggeneralisasian pada kondisi
yang sama. (6) Semua variabel penting diusahakan konstan, kecuali variabel
perlakuan yang secara sengaja dimanipulasikan atau dibiarkan bervariasi. Contoh penelitian mengenai pengaruh penggunaan terapi A terhadap penerimaan diri pasien.
f. Penelitian Evaluasi (evaluation research) adalah penelitian yang
diharapkan dapat memberikan masukan atau mendukung pengambilan keputusan. Contoh penelitian
tentang efektivitas pelaksanaan kepemimpinan transformational di perusahaan X, penelitian tentang kebijakan sekolah gratis,
dan lain-lain.
g. Penelitian Pengembangan (research development) adalah merupakan penelitian
untuk mengembangkan produk sehingga produk tersebut menjadi lebih baik. Tujuan
penelitian pengembangan bukan untuk memformulasi atau menguji hipotesis,
melainkan untuk mendapatkan produk baru atau proses baru. Menurut Borg and Gall (1983)
penelitian pengembangan sebagai berikut: Educational Research and development (R & D) is a
process used to develop and validate educational products. The steps of this
process are usually referred to as the R & D cycle, which consists of
studying research findings pertinent to the product to be developed, developing
the products based on these findings, field testing it in the setting where it
will be used eventually, and revising it to correct the deficiencies found in
the filed-testing stage. In more rigorous programs of R&D, this cycle is
repeated until the field-test data indicate that the product meets its
behaviorally defined objectives. Maksudnya, penelitian adalah proses yang digunakan untuk
mengembangkan dan memvalidasi suatu produk. Adapun langkah-langkahnya merupakan
suatu siklus yang terdiri dari mempelajari temuan penelitian yang berkaitan
dengan produk yang akan dikembangkan, mengembangkan produk berdasarkan temuan,
uji lapangan dan merevisinya untuk memperbaiki kekurangan yang ditemukan.
Siklus ini perlu diulang sampai uji lapangan data menunjukkan bahwa produk
tersebut memenuhi tujuannya. Contoh penelitian
tentang pengembangan model pemberdayaan masyarakat menjadi model pemberdayaan
masyarakat yang berbasis budaya.
h. Penelitian Tindakan (action research) adalah adalah penelitian yang berorientasi pada
penerapan tindakan dengan tujuan peningkatan mutu atau pemecahan masalah pada
suatu kelompok subyek yang diteliti dan mengamati tingkat keberhasilan atau
akibat tindakannya, untuk kemudian diberikan tindakan lanjutan yang bersifat
penyempurnaan tindakan atau penyesuaian dengan kondisi dan situasi sehingga
diperoleh hasil yang lebih baik. Tindakan
ini di kalangan pendidikan dapat diterapkan pada sebuah kelas sehingga sering
disebut Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan
bertujuan untuk memecahkan masalah melalui aplikasi metode ilmiah, bukan untuk
memberi kontribusi pada ilmu pengetahuan. Contoh penelitian tentang
penerapan metode mengajar yang paling
tepat untuk anak usia dini, penelitian tentang prosedur dan metode kerja dalam
pelayanan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,
S, 2005, Manajemen penelitian : suatu pengantar,Yogyakarta : Bumi Aksara
Sugiono, 2006, Metode penelitian administrasi, Bandung
: alfabeta
Sukardi,
2003, Metodologi Penelitian Pendidikan, Kompetensi dan Praktiknya, Yogyakarta :
Bumi Aksara
0 komentar:
Post a Comment