BAB III
MASALAH DALAM PENELITIAN
KOMPETENSI
DASAR
Setelah
mempelajari bab ini mahasiswa memiliki kompetensi :
1. Memilih
masalah untuk penelitian
2. Merumuskan
masalah penelitian
MATERI
A. Pengertian
dan Sumber Masalah
Setiap penelitian harus berangkat dari masalah.
Masalah adalah penyimpangan antara yang
seharusnya dengan apa yang benar-benar terjadi, antara teori dan praktek,
antara aturan dengan pelaksanaan atau antara rencana dengan pelaksanaan.
Penentuan masalah penelitian adalah sesuatu yang sangat penting bagi seorang
peneliti. Setelah masalah diidentifikasi
si peniliti harus secara tepat menentukan permasalahannya. Karena kesalahan di dalam menentukan masalah,
maka tujuan penelitian tidak akan tercapai atau kalaupun tercapai akan memakan waktu yang
cukup lama.
Sebenarnya di masyarakat
banyak sekali masalah, tetapi peneliti sering menemui kesulitan dalam
mengidentifikasi permasalahan yang benar-benar layak untuk dijadikan
penelitian. Permasalahan di masyarakat digolongkan menjadi dua, yaitu : 1)
permasalahan yang sifatnya common sense, yaitu masalah yang hanya bisa
dirasakan, sulit diukur, tidak reliabel. 2) permasalahan yang dapat diangkat
sebagai masalah penelitian, yaitu masalah yang bisa dirasakan orang-orang yang
terlibat dalam bidang yang sama, sering muncul, dapat dikur dengan alat ukur.
Agar permasalahan tersebut bermanfaat untuk
diteliti, karakteristik permasalahan yang
layak untuk penelitian adalah :
1.
Masalah tersebut dipilih dari hal-hal yang menjadi perhatian dan memerlukan
pemecahan.
2.
Di dukung dengan data empiris, sehingga
peneliti mudah dalam pengumpulan data yang terkait
dengan permasalahan. Peneliti juga mudah dalam mengobservasi fakta-fakta
yang relevan yang memungkinkan akan menjadi kunci untuk memecahkan kesulitan
atau permasalahan yang ditemukan.
3.
Memiliki landasan teoritis untuk pembentukan
asumsi sebagai landasan untuk pembentukan hipotesis
4.
Mempunyai kontribusi bagi peneliti untuk
pengembangan ilmu dan bagi masyarakat.
Masalah
dapat bersumber dari :
1.
Pengalaman seseorang atau
kelompok, misalnya pengalaman di tempat kerja, pengalaman di kampus, dll.
2.
Laporan hasil penelitian
orang lain, karena peneliti bisa mendapatkan gambaran masalah yang sebaiknya diteliti.
3.
Hasil seminar, atau diskusi
ilmiah
4.
Pernyataan pemegang
otoritas, misalnya pernyataan seorang bupati tentang masalah kriminalitas di
daerahnya.
B. Identifikasi
Masalah
Dalam mengidentifikasi
masalah, sebaiknya memperhatikan :
1.
Cakupan luas permasalahan
untuk dijadikan dasar untuk mencari akar
permasalahan. Permasalahan perlu dipersempit sehingga menjadi masalah dapat
diteliti, karena tidak semua masalah dapat diteliti. Permasalahan yang terlalu
luas sulit untuk diukur, tetapi permasalahan yang terlalu sempit tidak perlu
dilakukan penelitian, tetapi hanya problem solving yang dapat langsung
dipecahkan.
2.
Mengidentifikasi masalah
adalah mencari masalah yang paling relevan dan menarik untuk diteliti.
3.
Memilih masalah, karena
biasanya dalam mencari masalah ditemui banyak masalah. Untuk itu masalah yang dipilih adalah masalah yang didukung
dengan teori, dan jika masalah itu dipecahkan maka bisa bermanfaat.
4.
Dalam memilih masalah perlu
pertimbangan :
a.
Pertimbangan
personal : masalah penelitian sesuai
dengan tujuan yang diharapkan, peneliti benar-benar tertarik dengan
permasalahan tersebut, peneliti memiliki memiliki keterampilan, kecakapan, dan latar
belakang pengetahuan yang memadai, peneliti memiliki akses peralatan,
laboratorium, dan materi-materi yang diperlukan untuk meneliti permasalahan
tersebut, peneliti teliti memiliki signifikansi bagi keperluan
lembaga
b.
Pertimbangan sosial : penelitian memiliki
kontribusi terhadap pengembangan pengetahuan, penelitian bisa menjadi dasar bagi pengembangan penelitian yang lain.
C. Merumuskan
Masalah
Setelah
masalah ditentukan kemudian perlu dirumuskan, selanjutnya masalah tersebut
dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya yang jelas. Pertanyaan inilah yang akan
menjadi petunjuk kemungkinan pengumpulan data. Misalnya :
“
Apakah ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan produktivitas kerja
karyawan CV. Mandan Maju”
Ada
beberapa kesalahan umum yang dilakukan peneliti, antara lain :
1.
Mengerjakan
penelitian tanpa penelaahan literatur yang sesuai dengan permasalahan.
2.
Gagal dalam
mencari kerangka konsep-konsep dan teori yang menjadi dasar penelitian
3.
Tidak membuat
asumsi yang jelas sebagai dasar penelitian yang dapat dievalusi.
4.
Tidak membuat
batasan masalah yang jelas.
Bentuk-bentuk
rumusan masalah antara lain :
1.
Rumusan
masalah deskriptif, misalnya : “Bagaimana sikap masyarakat terhadap pengangguran intelektual?”
2.
Rumusan
masalah komparatif, misalnya :”Apakah ada perbedaan motivasi kerja antara pegawai
tetap dengan pegawai kontrak di Bank Sejahtera?”.(satu variabel dengan 2
sampel).
3.
Rumusan
masalah hubungan kausal, misalnya : “Apakah ada pengaruh kematangan sosial
dengan penyesuaian diri anak usia dini di sekolah?”. (hubungan bersifat sebab
akibat)
DAFTAR PUSTAKA
Suryana, 2010, Metodologi Penelitian (Model Praktis
Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif), Universitas Pendidikan Indonesia.
Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan R&D, Bandung : Alfabeta.
0 komentar:
Post a Comment