Monday, October 7, 2019

MPK III MASALAH DALAM PENELITIAN


BAB III
MASALAH DALAM PENELITIAN

 KOMPETENSI DASAR
            Setelah mempelajari bab ini mahasiswa memiliki kompetensi  :
1.    Memilih masalah untuk penelitian
2.    Merumuskan masalah penelitian

MATERI
A.  Pengertian dan Sumber  Masalah
Setiap penelitian harus berangkat dari masalah. Masalah adalah penyimpangan  antara yang seharusnya dengan apa yang benar-benar terjadi, antara teori dan praktek, antara aturan dengan pelaksanaan atau antara rencana dengan pelaksanaan. Penentuan masalah penelitian adalah sesuatu yang sangat penting bagi seorang peneliti. Setelah  masalah diidentifikasi si peniliti harus secara tepat menentukan permasalahannya.  Karena kesalahan di dalam menentukan masalah, maka tujuan penelitian tidak akan tercapai  atau kalaupun tercapai akan memakan waktu yang cukup lama.
                Sebenarnya di masyarakat banyak sekali masalah, tetapi peneliti sering menemui kesulitan dalam mengidentifikasi permasalahan yang benar-benar layak untuk dijadikan penelitian. Permasalahan di masyarakat digolongkan menjadi dua, yaitu : 1) permasalahan yang sifatnya common sense, yaitu masalah yang hanya bisa dirasakan, sulit diukur, tidak reliabel. 2) permasalahan yang dapat diangkat sebagai masalah penelitian, yaitu masalah yang bisa dirasakan orang-orang yang terlibat dalam bidang yang sama, sering muncul, dapat dikur dengan alat ukur.
Agar permasalahan tersebut bermanfaat untuk diteliti,  karakteristik permasalahan yang layak untuk penelitian adalah :
1.    Masalah tersebut dipilih dari hal-hal yang menjadi perhatian dan memerlukan pemecahan.
2.    Di dukung dengan data empiris, sehingga peneliti mudah dalam pengumpulan data yang terkait dengan permasalahan. Peneliti juga mudah dalam mengobservasi fakta-fakta yang relevan yang memungkinkan akan menjadi kunci untuk memecahkan kesulitan atau permasalahan yang ditemukan.
3.     Memiliki landasan teoritis untuk pembentukan asumsi sebagai landasan untuk pembentukan hipotesis
4.    Mempunyai kontribusi bagi peneliti untuk pengembangan ilmu dan bagi masyarakat.
       Masalah dapat bersumber dari :
1.    Pengalaman seseorang atau kelompok, misalnya pengalaman di tempat kerja, pengalaman di kampus, dll.
2.    Laporan hasil penelitian orang lain, karena peneliti bisa mendapatkan gambaran masalah yang sebaiknya diteliti.
3.    Hasil seminar, atau diskusi ilmiah
4.    Pernyataan pemegang otoritas, misalnya pernyataan seorang bupati tentang masalah kriminalitas di daerahnya.

B.  Identifikasi Masalah
Dalam mengidentifikasi masalah,  sebaiknya memperhatikan :
1.    Cakupan luas permasalahan untuk  dijadikan dasar untuk mencari akar permasalahan. Permasalahan perlu dipersempit sehingga menjadi masalah dapat diteliti, karena tidak semua masalah dapat diteliti. Permasalahan yang terlalu luas sulit untuk diukur, tetapi permasalahan yang terlalu sempit tidak perlu dilakukan penelitian, tetapi hanya problem solving yang dapat langsung dipecahkan.
2.    Mengidentifikasi masalah adalah mencari masalah yang paling relevan dan menarik untuk diteliti.
3.    Memilih masalah, karena biasanya dalam mencari masalah ditemui banyak masalah. Untuk itu masalah  yang dipilih adalah masalah yang didukung dengan teori, dan jika masalah itu dipecahkan maka bisa bermanfaat.
4.    Dalam memilih masalah perlu pertimbangan :
a.    Pertimbangan personal  :  masalah penelitian sesuai dengan tujuan yang diharapkan, peneliti benar-benar tertarik dengan permasalahan tersebut,  peneliti memiliki  memiliki keterampilan, kecakapan, dan latar belakang pengetahuan yang memadai, peneliti memiliki akses peralatan, laboratorium, dan materi-materi yang diperlukan untuk meneliti permasalahan tersebut,  peneliti  teliti memiliki signifikansi bagi keperluan lembaga
b.     Pertimbangan sosial : penelitian memiliki kontribusi terhadap pengembangan pengetahuan,  penelitian bisa menjadi dasar  bagi pengembangan penelitian yang lain.

C.  Merumuskan Masalah
Setelah masalah ditentukan kemudian perlu dirumuskan, selanjutnya masalah tersebut dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya yang jelas. Pertanyaan inilah yang akan menjadi petunjuk kemungkinan pengumpulan data. Misalnya :
“ Apakah ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan produktivitas kerja karyawan CV. Mandan Maju”
Ada beberapa kesalahan umum yang dilakukan peneliti, antara lain :
1.    Mengerjakan penelitian tanpa penelaahan literatur yang sesuai dengan permasalahan.
2.    Gagal dalam mencari kerangka konsep-konsep dan teori yang menjadi dasar penelitian
3.    Tidak membuat asumsi yang jelas sebagai dasar penelitian yang dapat dievalusi.
4.    Tidak membuat batasan masalah yang jelas.
Bentuk-bentuk rumusan masalah antara lain :
1.    Rumusan masalah deskriptif, misalnya : “Bagaimana sikap masyarakat  terhadap pengangguran intelektual?”
2.    Rumusan masalah komparatif, misalnya :”Apakah ada perbedaan motivasi kerja antara pegawai tetap dengan pegawai kontrak di Bank Sejahtera?”.(satu variabel dengan 2 sampel).
3.    Rumusan masalah hubungan kausal, misalnya : “Apakah ada pengaruh kematangan sosial dengan penyesuaian diri anak usia dini di sekolah?”. (hubungan bersifat sebab akibat)

DAFTAR PUSTAKA
Suryana, 2010, Metodologi Penelitian (Model Praktis Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif), Universitas Pendidikan Indonesia.

Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung : Alfabeta.








Share:

0 komentar:

Post a Comment

Powered by Blogger.