Friday, October 4, 2019

PSIKOLOGI KEPRIBADIAN ADLER


PSIKOLOGI KEPRIBADIAN ADLER

PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Psikologi adalah ilmu tentang prilaku atau aktivitas-aktivitas sebagai manifestasi dari kehidupan kejiwaan manusia. Manusia merupakan individu yang unik, memiliki sifat dan karakter yang berbeda dalam memberikan reaksi pada dalam situasi yang dihadapi.kepribadian merupakan salah satu kajian psikologi yang lahir berdasarkan pemikiran, kajian atau temuan-temuan para ahli.hasil pemikiran dan temuan para ahli ternyata beragam, sehingga menghasilkan teori yang beragam pula. Adanya keragaman tersebut sangat dipengaruhi aspek personal, kehidupan beragam, lingkungan social budaya, dan filsafat yang dianut teori tersebut.
B.     Rumusan masalah
1.      Apa sajakah pokok-pokok teori Adler?
2.      Apa arti psikologi individual?
3.      Apa pengaruh teori-teori Adler?

C.    Tujuan
Dari rumusan masalah diatas maka tujuan pembuatan makalah ini adalah;
1.      Mengetahui pandangan Adler tentang manusia.
2.      Mengetahui pokok-pokok teori adler.
3.      Mengetahui Pengaruh teori psikologi individual..




BAB II
                                                                PEMBAHASAN

A.     Alfed Adler
Tokoh yang mengembangkan teori psikologi individual adalah Alfred Adler (1870-1937), yang pada mulanya bekerja sama dengan Freud dalam mengembangkan psikoanalisis. Karena ada perbedaan pendapat yang tidak bisa diselesaikan akhirnya Adler keluar dari organisasi psikoanalisis dan bersama pengikutnya dia mengembangkan aliran psikologi yang dia sebut Psikologi Individual (Individual Psychology). Banyak konsep Freud yang diikutinya, antara lain mengenai level kesadaran. Namun Adler menekankan pada faktor kesadaran/unsur ego. Teorinya banyak menyentuh unsur lingkungan sosial sehingga ia juga dikenal sebagai seorang psikoanalis sosial yang pertama. Sebagai seorang pengikut Freud, Adler memilih jalan berbeda dari Freud dan menganggap teori Freud sangat menekankan unsur seksual sehingga kurang realistis. Adler menekankan adanya keunikan pribadi. Setiap pribadi merupakan konfigurasi unik dari motif-motif, sifat, minat dan nilai-nilai. Setiap perbuatan dilakukan orang secara khas sesuai gaya hidup orang tersebut.

B.      Pandangan Adler tentang manusia

Adler menjadi pelopor dalam psikologi perkembangan yang mengemukakan teori bahwa “kesadaran” (consiusness) merupakan bagian yang penting dalam kepribadian (personality). Konsep pertama Adler, manusia (the person) adalah mahluk sosial utama yang sangat berpengaruh dalam perkembangan psikologi sosial, bebeda dengan Freud, Adler berpendapat bahwa kebutuhan pemuasan seksual manusia hanya merupakan salah satu dari banyaknya kebutuhan dasar manusia, hal tersebut tergantung bagaimana cara kita mengatur, merencanakan dan melakukannya dalam aktifitas hidup kita, Adler lebih menekankan kepada bagaimana kita dapat mengekspresikan kebutuhan seksual kita, bukan bagaimana cara melakukannya. Konsep kedua, yaitu tentang diri yang kreatif. Tidak seperti ego Freud, yang terdiri dari kumpulan proses psikologis yang melayani tujuan insting-insting diri, Adler merupakan system subjektif yang menginterpretasikan dan membuat pengalaman-pengalaman organisme penuh arti. Tambahnya lagi, diri mencari pengalaman-pengalaman yang akan membantu pemenuhan gaya hidup sang pribadi yang unik, apabila pengalaman-pengalaman ini tidak ditemukan di dunia maka diri akan berusaha menciptakannya. Konsep ketiga, psikologi Adler menekankan pada keunikan kepribadian. Bahwa setiap orang merupakan konfigurasi unik dari motif-motif, sifat-sifat, minat-minat dan nilai-nilai. Setiap perbuatan yang dilakukan orang membawa corak khas gaya hidupnya sendiri. Adler memandang kesadaran sebagai pusat kepribadian, manusia adalah makhluk sadar, mereka biasanya sadar akan alas an-alasan tingkah laku mereka. Sadar akan inferioritas-inferioritas, sadar akan tujuan-tujuan yang mereka perjuangkan. Lebih dari itu mereka sangat sadar akan dirinya sendiri dan mampu merencanakan serta membimbing perbuatan-perbuatan itu bagi aktualisasi dirinya sendiri.

Bagi Adler, manusia lahir dalam keadaan tubuh yang lemah dan tak berdaya. Kondisi ketidakberdayaan itu menimbulkan perasaan inferioritas dan ketergantungan kepada orang lain. Manusia, menurut Adler, merupakan makhluk yang saling tergantung secara sosial. Perasaan bersatu dengan orang lain ada sejak manusia dilahirkan dan menjadi syarat utama kesehatan jiwanya.


C.     Situasi Ilmiah
      Psikoanalisis dan psikologi analisis sangat di pengaruhi oleh pandangan positif yang mendasari fisika dan biologi pada adad ke-19. Manusi dipikirkan sebagai system kompleks energy yang memelihara diri dengan berhubungan dengan  dunia luar,dengan tujuan mempertahankan diri dan mempertahankan jenis menurut hokum evolusi.Berbagai proses psikologis terjadi untuk mencapai tujuan ini.
      Disamping pikiran seperti yang di gambarkan di atas itu pada akhir abad ke-19 juga terdapat arah pikiran yang lain, yang terutama di pengaruhi oleh sosiologi dan antropologi yang sedang berkembang pesat pada dewasa itu. Menurut ilmu-ilmu sosialini manusia adalah terlebih-lebih hasil masyarakat di mana dia hidup, Manusia adalah terutama mahluk social daripada mahluk biologis. Sedikit demi sedikit pandangan ini makin meresap ke dalam psikologi dan mendewasakan sikologi, dan hal ini akhirnya mempengaruhi teori kepribadian. Salah satu teori kepribadian yang memakai cara pendekatan psikologi social adalah psikologi individual yang didirikan oleh Adler. Adler yang mula-mula berpandangan psikoalalisis akhirnya menanggalkan cara pendekatan biologistis itu an memakai cara pendekatan psikologi sosial.

D.      Alfreid Adler, Bapak Individual Psikologi
Alfreid Adler lahir di wina pada tahun 1870.Dia menyelesaikan studinya dalam lapangan kedokteran di Universitas Wina pada tahun 1895. Mula-mula bekerja sama denga Freud dan menjadi anggota serta akhirnya menjadi presiden “Masyarakat Psikoanalisis Wina”. Namun dia segera mengembangkan pendapatnya sendiri yang menyimpang dari pendapat Freud yang akhirnya menyebabkan dia mengundurkan diri dari jabatanya dan mendirikan aliran baru yang diberi mana Individual Psychologie pada tahun 1911.
Sejak tahun 1935 Adler sudah menetap di Amerika dan disana dia melanjutkan prakteknya sebagai ahli pnyakit syaraf dan juga menjadi guru besar dalam psikologi medis di Long Island  College of Medicine.
Seperti Psikoanalisis pengaruh Adler juga lekas meluas, walapun tidak seluas pengaruh Psikoanalisis, Terutama karena Adler dengan pengikut-pengikutnya mempraktekan teorinya dalam lapangan pendidikan. Pendapat Adler tetap dipelihara dan bertambah luas berkat adanya “The American Society of Individual Psychology” yang mempunyai majalah The American Journal of  Individual Psyhology.

E.      POKOK-POKOK TEORI ADLER
Teori Adler dapat di pahami lewat pengertian-pengertian pokok yang dipengaruhi untuk membahas kepribadian. Adapun pengertian-pengertian pokok dalam teori Adler itu adalah sebagai berikut:

1.       Individualitas sebagai pokok persoalan
Adler memberi tekanan kepada pentingnya sifat khas (unik) kepribadian, yaitu individualitas, kebetulan serta sifat-sifat pribadi manusia. Menurut Adler tiap orang adalah suatu kongfigurasi motif-motif, sifat-sifat, serta nilai-nilai yang khas; tiap tindak yang dilakukan oleh seseorang membawakan corak yang khas gaya kehidupannya yang bersifat individual.

2.       Pandangan Teologis : Finalisme semu
  Adler menemukan gagasan bahwa manusia lebih didorong oleh harapan-harapannya terhadap masa depan daripada pengalaman-pengalaman masa lampaunya. Tiap orang mempunyai Leitlenie, yaitu rancangan hidup rahasia yang tak disadari, yang diperjuangkannya terhadap segala rintangan. Tujuan yang ingin dikejar manusia itu mungkin hanya suatu fiksi, yaitu suatu cita-cita yang tak mungkin direalisasikan, namun kendatipun demikian merupakan pelucut yang nyata bagi usaha manusia, dan karenanya juga merupakan sumber keterangan bagi tingkah lakunya. Menurut Adler orang yang normal dapat membebaskan diri akhirnya  dari fiksi ini, sedangkan orang yang neurotis tidak mampu membebaskan diri.

3.       Dua Dorongan Pokok
Di dalam diri manusia terdapat dua dorongan pokok, yangmendorong serta melatarbelakangi segala tingkah lakunya yaitu:
A. Dorongan kemasyarakatan yang mendoronga manusia bertindak yang mengabdi kepada         masyarakat.
B. Dorongan keakuan, yang mendorong manusia bertindak yang mengabdi kepada aku sendiri
Mengenai dorongan keakuan ini pendapat Adler mangalami perkembangan. Sejak tahun 1900 dia telah sampai pada kesimpulan bahwa dorongan agresif lebih penting daripada dorongan seksual. Kemudian nafsu agresif  diganti dengan keinginan berkuasa, dan lebih kemudin lagi hal ini digantinya dengan dorongan untuk superior, dorongan untuk berharga, dorongan untuk lebih sempurna. Superioritas di sini bukanlah keadaan yang objektif, eperti kedudukan social yang tinggi dan sebagainya, melainkan adalah keadaan subjektif, pengalaman atau perasaan cukup berharga. Dorongan untuk berharga ini adalah hal yang ada dalam diri subjek, sebagai bagian dari hidupnya. Sejak lahir sampai mati dorongan superiorotas itu membawa pribadi dari satu fase ke fase selanjutnya . Doronagn ini dapat menjelma ke dalam beribu-ribu bentuk atau cara. Bagaimana cara terbebtuknya dorongan superioritaas itu sangat berhubungan dengan masalah rendah diri.

4.       Rasa Rendah Diri dan Kompensasi

Menurut Adler pengertian rasa rendah diri adalah mencakup segala rasa kurang berharga yang timbul karena ketidakmampuan psikologis atau sosial yang dirasa secara subyektif, ataupun karena keadaan jasmani yang kurang sempurna. Adler menyatakan inferioritas yaitu rasa diri kurang atau rasa rendah diri yang timbul karena perasaan kurang berharga atau kurang mampu dalam bidang penghidupan apa saja. Misalnya saja anak merasa kurang jika membandingkan diri dengan orang dewasa, dan karenanya didorong untuk mencapai taraf perkembangan yang lebih tinggi, dan apabila dia telah mencapai taraf perkembangan itu timbul lagi rasa diri kurangnya dan didorong untuk maju lagi, demikian selanjutnya. Tetapi dalam keadaan normal rasa rendah diri itu merupakan pendorong ke arah kemajuan atau kesempurnaan.

5.       Dorongan Kemasyarakatan

Dorongan untuk membantu masyarakat guna mencapai tujuan masyarakat yang sempurna. Dalam hubungan ini Adler menyatakan “Sosial Interest is True and Inevitable compensation for all the natural weaksesses of individual human being” (Adler, 1929, p.31).
Dorongan kemasyarakatan itu adalah dasar yang dibawa sejak lahir, pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial. Namun sebagaimana lain-lain kemungkinan bawaan, kemungkinan mengabdi kepada masyarakat itu tidak nampak secara spontan, melainkan harus dibimbing dan dilatih.
Jadi apabila diikuti teori Adler dapat digambarkan demikian :

( 1 )    mula-mula manusia dianggap didorong oleh dorongan untuk      mengejar kekuatan          dan kekuasaan sebagai lantaran untuk mencapai kompensasi bagi rasa rendah dirinya.
( 2 ) Selanjutnya manusia dianggapnya didorong oleh dorongan kemasyarakatan yang dibawa sejak lahir yang menyebabkan dia menempatkan kepentingan umum di atas kepentingan
.pribadi.
            Jadi gambaran tentang manusia sempurna hidup dalam masyarakat sempurna menggantika gambaran tentang manusia kuat, agresif dan menguasai serta memeras masyarakat. Singkatnya dorongan kemasyarakatan menggantikan dorongan kekuatan. Namun, sebagai keseluruhan, kedua dorongan pokok yang telah diketengahkan di muka itu, yaitu dorongan kekuatan dan dorongan kemasyarakatan, kedua-duanya adalah penting. Menurut Adler “dorongan untuk berkuasa, memainkan peran terpenting dalam perkembangan kepribadian” (Adler, 1946, p. 145.)

6.       Gaya hidup, Leitlinie
Gaya hidup adalah pengertian yang sentral dalam theory Adler, tetapi juga pengertian yang paling sukar di jelaskan. Gaya hidup ini adalah prinsip yang dapat dipakai landasan untuk memahami tingkah laku seseorang; inilah yang membelatar belakangi sifat khas seseorang. Tiap orang punya tujuan yang sama yaitu mencapai superiorita, namun caranya untuk mengejar itu boleh dikatakn tak berhingga banyaknya, ada yang dengan mengenbangkan akalnya, ada yang dengan melatih otot-ototnya dan sebaginya.
Tiap tingkah laku orang tentu membawakan gaya hidupnya; dia mengamati, berangan-angan, berfikir serta bertindakdalam gayanya yang khas. Inilah gaya hidupnya, leitlenie, yang menjadi pembimbing dalam hidupnya dan diperjuangkanya terhadap segala macam rintang.

7.      Dorongan Maju.
Bagi Adler, kehidupan manusia dimotivasi oleh atau dorongan utama-dorongan mengatasi perasaan inferior dan menjadi superior. Jadi tingkah laku ditentukan utamanya oleh pandangan mengenai masa depan, tujuan, dan harapan kita. Didorong oleh perasaan inferior, dan ditarik keinginan menjadi superior, maka orang mencoba untuk hidup sesempurna mungkin.

Inferiorta bagi Adler berarti perasaan lemah dan tidak terampil dalam menghadapi tugas yang harus diselesaikan. Bukan rendah diri terhadap orang lain dalam pengertian yang umum, walakupun ada unsur membandingkan kemampuan khusus diri dengan kemampuan orang lain yang lebih matang dan berpengalaman. Superiorita, pengertiannya mirip dengan trandensi sebagai awal realisasi diri dari Jung, atau aktualisasi dari Horney dan Maslow. Superiorita bukan lebih baik dibanding orang lain atau mengalahkan orang lain, tetapi berjuang menuju superiorita berarti terus menerus berusaha menjadi lebih baik-menjadi semakin dekat dengan tujuan final.

Perasaan inferioritas ada pada semua orang, karena manusia mulai hidup sebagai mahluk kecil dan lemah. Sepanjang hidup, perasaan iri terus muncul ketika orang menghadapi tugas baru dan belum dikenal yang harus diselesaikan.


Banyak orang yang berjuang menjadi superioritas dengan tidak memperhatikan orang lain. Tujuannya bersifat pribadi, dan perjuangannya dimotivasi oleh perasaan diri inferior yang berlebihan. Pembunuh, pencuri, pemain porno adalah contoh ekstrim yang berjuang hanya untuk mencapai keuntungan pribadi. Namun pada umumnya perbuatan atau perjuangan menjadi superior sukar dibedakan, mana yang motivasinya untuk keuntungan pribadi dan mana yang motivasinya minat sosial. Orang yang secara psikologi sehat, mampu meninggalkan perjuangan menguntungkan diri sendiri menjadi perjuangan yang termotivasi oleh minat sosial, perjuangan untuk menyukseskan nilai-nilai kemanusiaan. Orang ini membantu orang lain tanpa mengharap imbalan, melihat orang lain bukan sebagai saingannya akan tetapi sebagai rekan yang siap bekerjasama demi kepentingan sosial.

8.       Diri yang Kreatif
Diri yang kreatif adalah penggerak utama, pegangan filsafat, sebab pertama bagi semua tingkah laku. Sukarnya menjelaskan soal ini ialah karena kita tak dapat menyaksikanya secara langsung akan tetapi hanya dapat menyaksikan lewat manifestasinya. Inilah yang mengantarai pernagsang yang dihadapi individu dengan respon yang dilakukanya. Diri yang kreatif adalah yang member arti kepada hidup; yang menetapkan tujuan serta membuat alat untuk mencapainya

F.      ARTI PSIKOLOGI INDIVIDUAL
Psikologi individual mempunyai arti penting sebagai cara untuk memahami tingkah laku manusia. Pengertian seperti gambaran semu, rasa rendah diri, kompensasi, gaya hidup, diri yang kreatif, memberi pedoman yang penting untuk memahami sesame manusia. Aliran ini tidak memberikan susunan yang teliti mengenai struktu, dinamika, serta perkembangan kepribadian, tetapi mementingkan perumusan petunjuk-petunjuk praktis untuk memahami semua manusia. Karena itu justru dalam praktek pendidikanlah teori Adler ini punya arti yang sangat penting, karena hal-hal sebagai berikut.
(1)    Penentuan tujuan-tujuan yang susila, seperti:
a)       Keharusan memikul tanggung jawab,
b)      Keberanian menghadapi kesukaran-kesukaran hidup,
c)       Menyelami diri sendiri dan membuka kecenderungan-kecenderungan egoistis yang  tersembunyi
d)      Mengikis dorongan keakuan dan mengembangkan dorongan kemasyarakatan.

(2)    Optimismenya dalam bidang pendidikan. Lain daripada itu pendekatanya secara psikologi social berarti membuka halaman baru dalam bidang psikologi kepribadian.

Cara pendekatan ini kemudian banyak di tempuh oleh ahli-ahli lain seperti Erich Fromm, Karen Horney, Henry Stack Sulivan, dal lain-lain ahli lagi.

Dalam pada itu beberapa  keberatan terhadap teori Adler itu dilancarkan juga seperti:
(1)    Kehidupan jiwa dipandang terlampau sederhana,
(2)    Arti dasar dan keturunan dipandang sangat kecil pengaruh lingkungan dinilai berlebih-lebihan. Hal ini sangat berguna bagi praktek pendidikan akan tetapi secara teori mudah mendapat tantanan.

G.     PENGARUH ADLER
      Telah dikemukakan bahwa di Amerika pengaruh adler itu meluas berkat adanya “The American Society of Individual Psychology”. Di eropa sendiri murid-murid serta pengikutnya cukup banyak, salah satunya Fritz Kunkel dengan karya utamanya “ Einfuhrug in die Charakterkunde”.
      Kunkel berpegang teguh pada dasar pikiran Adler. Pendapatnya yang memperkaya psikologi individual juga dapat di ikuti melalui pengertian-pengertian pokok yang di gunakanya. Secara ringkas pendapat Kunkel itu adalah seperti yang dikemukakan berikut ini.

1.       Dua Dorongan Pokok
Seperti Adler, Kunkel berpendapat bahwa kehidupan jiwa adalah dinamis, dan dinamika ini dikarenakan adanya dua dorongan yang saling bertentangan yaitu:
(1)    Dorongan keakuan, dorongan untuk mengabdi kepada aku sendiri (diri sendiri)
(2)    Dorongan kekitaan, dorongan untuk mengabdi kepada kita (umum, dunia luar dirinya)

Kedua golongan tersebut adanya dalam diri orang yang berbanding terbalik sesamanya, artinya makin besar dorongan keakuan berarti makin kecil dorongan kekitaan, dan sebaliknya. Orang yang berikap keakuan akan menilai segala sesuatu atas dasar sejauh mana hal yang di hadapinya itu berguna bagi usahanya untuk mengejar idealnya, kepentingan akunya. Sedangkan orang yang bersikap kekitaan akan meninjau dari segi kemajuan kemanusiaan(sesame manusia).




                                 






BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan

kepribadian merupakan salah satu kajian psikologi yang lahir berdasarkan pemikiran, kajian atau temuan-temuan para ahli.hasil pemikiran dan temuan para ahli ternyata beragam, sehingga menghasilkan teori yang beragam pula. Adanya keragaman tersebut sangat dipengaruhi aspek personal, kehidupan beragam, lingkungan social budaya, dan filsafat yang dianut teori tersebut.
Adapun pengertian-pengertian pokok dalam teori Adler yaitu sebagai berikut :
a.            Individualita Sebagai Pokok Persoalan
b.            Pandangan Teologis: Finalisme Semu
c.            Dua Dorongan Pokok
d.            Rasa Rendah Diri dan Kompensasi
e.            Dorongan Kemasyarakatan
f.             Gaya Hidup, Leitlinie
g.            Diri yang Kreatif



Share:

0 komentar:

Post a Comment

Powered by Blogger.