BAB IV
VARIABEL PENELITIAN
KOMPETENSI DASAR
Setelah mempelajari bab ini diharapkan mahasiswa memiliki
kompetensi :
1. Menjelaskan
Pengertian variabel penelitian
2. Membedakan
jenis-jenis variabel penelitian.
MATERI
A. Pengertian Variabel Penelitian
Secara teoritis, para ahli
telah mendefinisikan variabel sebagai berikut :
1. Variabel adalah atribut
seseorang atau obyek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain
atau satu obyek dengan obyek yang lain.
2. Variabel adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan
dipelajari. Misalnya : tingkat aspirasi, penghasilan, pendidikan, status
social, jenis kelamin, golongan gaji, produktifitas kerja, dll. Variabel dapat
dikatakan sebagai suatu sifat yang diambil dari suatu nilai yang berbeda (different
values). Dengan demikian, variabel itu merupakan suatu yang bervariasi.
3. Variabel adalah sebagai fenomena yang mempunyai variasi nilai. Variasi
nilai itu bisa diukur secara kualitatif atau kuantitatif.
Berdasarkan pengertian – pengertian di atas, maka
dapat dirumuskan variabel penelitian adalah “suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan.”Dinamakan variabel karena
ada variasinya, misalnya motivasi dikatakan sebagai variabel karena motivasi
sekelompok orang bervariasi antara satu orang dengan lainnya. Untuk dapat
bervariasi maka penelitian harus didasarkan pada sekelompok sumber data atau
obyek yang bervariasi.
Variabel penelitian memiliki
beberapa kegunaan antara lain :
1. Untuk mempersiapkan metode pengumpulan data dan instrumennya
2. Untuk mempersiapkan teknik pengolahan data dan analisis data
3. Untuk pengujian hipotesis
Untuk itu dalam
suatu penelitian, variabel perlu diidentifikasikan dan didefinisikan secara
operasional dengan jelas dan tegas agar tidak menimbulkan kesalahan dalam
pengumpulan dan pengolahan data serta dalam pengujian hipotesis. Variabel dalam
penelitian sosial berasal dari konsep yang harus diperjelas indikatornya sehingga
mudah pengukurannya. Inilah yang disebut dengan definisi variabel yaitu suatu definisi mengenai variabel atau
memberikan arti pada variabel yang dirumuskan berdasarkan
karakteristik-karakteristik variabel tersebut. Operasionalisasi variabel bisa dilakukan dengan
langkah :
1.
Menjabarkan variabel konsep ke dalam variabel empirik dalam
bentuk indikator yang terukur.
2.
Menjabarkan variabel tersebut kedalam dimensi, yaitu
cara pandang peneliti tentang variabel itu
Contoh operasionalisasi variabel :
VARIABEL
|
DIMENSI/SUB VARIABEL
|
INDIKATOR
|
Motivasi Berprestasi
|
1.
Perspektif
2.
Kemauan tinggi
|
a.
Pandangan ke depan
b.
Orientasi hasil
c.
Kepuasan terhadap hasil
a.
Inovasi
b.
Keunggulan
|
Kinerja karyawan
|
1.
Proses
2.
Hasil
|
a.
Semangat kerja
b.
Disiplin kerja
c.
Loyalitas
a.
Produktivitas kerja
b.
Prestasi kerja
|
B. Jenis Variabel Penelitian
Jika dilihat dari sifat
hubungan antar variabel variabel dapat
dibedakan menjadi :
1.
Variabel indenpenden :
sering juga di sebut sebagai variabel bebas atau prediktor. Yaitu variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya variabel dependent (terikat).
Dalam penelitian eksperimen, variabel ini dapat dimanipulasi oleh peneliti. Maksudnya,
variabel dependen akan diketahui tingkat perubahannya bila variabel terlebih
dahulu dipersiapkan.
2.
Variabel dependen : sering
disebut variabel output atau kriterium atau variabel terikat. Yaitu variabel
yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.Contoh :
Dalam suatu hubungan antar
kedua variabel itu, keberadaan variabel independen adalah sesuatu yang harus
diterima, tanpa mempersoalkan ‘mengapa’ variabel independen itu demikian. Ini
dapat dinyatakan sebagai suatu kepastian, sebab jika suatu variabel masih
dicaritahu hal-ihwal pembentuknya, maka ia akan berubah posisi menjadi variabel
antara (intervening variabel), yaitu suatu variabel yang menghubungkan
antara variabel independen dengan variabel dependen.
3.
Variabel Moderator : yaitu
variabel yang mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan antara
variabel independen dan variabel dependen. Sering juga di sebut variabel
independen ke dua. Contoh hubungan antara komitmen kerja dengan produktivitas
kerja akan semakin kuat jika ada peranan pimpinan dalam menciptakan iklim kerja
yang baik, dan hubungan semakin rendah jika pernanan pemimpin kurang baik dalam
menciptakan iklim kerja.
Contoh :
4.
Variabel intervening: yaitu
varaiabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen
dengan variabel dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat
diamati dan diukur. Variabel ini merupakan penyela yang terletak diantara
variabel independen dan variabel dependen, sehingga variabel independen tidak
langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen. Contoh : Tinggi
rendahnya pendidikan akan mempengaruhi secara tidak langsung terhadap harapan
hidup. Variabel interveningnya adalah gaya hidup.
5. Variabel
Kontrol : variabel yang dikendalikan atau di buat konstan sehingga pengaruh
variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang
tidak diteliti. Variabel ini sering digunakan dalam penelitian komparatif. Tujuan
dari pemunculan variabel kontrol yang paling penting adalah, untuk; a)
menetralisir pengaruh variabel-variabel luar yang tidak perlu, dan atau b)
menjembatani hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.
Karena itu variabel kontrol dapat menempati posisi-posisi tertentu dalam
hubungan antar variabel; ada yang ditempatkan sebelum variabel independen dan
ada yang berada di antara variabel independen-dependen. Variabel kontrol yang
ditempatkan sebelum variabel independen adalah variabel penekan (suppressor
variable) atau variabel pengganggu (distorter variable), sedangkan
variabel kontrol yang berada di antara variabel independen-dependen adalah
variabel antara (intervening variable). Contohnya : Penelitian mengenai
hubungan antara “lama waktu senggang (di rumah) dengan lama menonton televisi”,
Diasumiskan akan berbeda antara suami dengan isteri. Karena itu, variabel
‘jenis kelamin’ dapat dijadikan sebagai variabel penekan/pengganggu.
DAFTAR PUSTAKA
Hamidi. 2004. Metode
Penelitian Kualitatif: Aplikasi Praktis Pembuatan Proposal dan Laporan
Penelitian. Malang: UMM Press. Hal 14-16
Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan R&D, Bandung : Alfabeta.
0 komentar:
Post a Comment