REVIEW JURNAL DEPRESI
Peringkas - Nim
|
XXXXXXXXXXX
|
Tanggal
|
XXXX
|
Topik
|
Depresi
|
Penulis
|
Nefi Darmayanti
|
Tahun
|
2003
|
Judul
|
Gender dan Depresi pada Remaja
|
Jurnal
|
Jurnal
Psikologi Klinis, Fakultas Psikologi
Universitas Gadjah Mada
|
Vol. dan Halaman
|
Vol.
35 No. 02, 164-180
|
Landasan Teori
|
Meningkatnya
depresi pada remaja awal, banyak dikaitkan dengan gender. Seperti yang
diungkapkan oleh Silverstein dan Lynch (2002), perbedaan gender dalam
simtomatologi depresi telah banyak mendapat perhatian, dan fakta saat ini
menunjukkan bahwa prevalensi depresi klinis dan subklinis lebih tinggi
terjadi diantara perempuan.
Remaja perempuan
memiliki penilaian yang negatif terhadap tubuhnya, mereka sering merasa tidak
puas dengan tubuhnya; mereka merasa tubuhnya tidak menarik, kelihatan gemuk
dan wajahnya tidak cantik.
Sebaliknya,
remaja laki‐laki mempersepsikan perubahan itu
sebagai hal yang positif. Menurut Steinberg (2002), remaja perempuan memiliki
hormon oxytocin yang lebih tinggi dibanding laki‐laki.
Hal ini menyebabkan remaja perempuan memiliki ketertarikan yang lebih tinggi.
Menurut Kendal & Hammen (1998)
terjadinya
perbedaan depresi diantara remaja perempuan dan laki‐laki
disebabkan oleh adanya perbedaan dalam cara menghayati dan mengekspresikan
gangguan psikologis itu sendiri..
|
Metode dan Subjek
|
Studi‐studi
yang dilibatkan dalam meta analisis ini dibatasi pada depresi yang dialami
oleh remaja, mulai dari remaja awal sampai remaja akhir; dengan rentang usia
mulai dari 11 tahun hingga 24 tahun. Studi primer yang digunakan sebagai data
dalam meta‐analisis ini
adalah studi
yang membandingkan tingkat depresi pada remaja laki‐laki
dengan remaja perempuan, yang dikumpulkan melalui data base elektronik dari internet,
yaitu melalui proquest dan questia. Studi ini berasal dari
jurnal yang cukup ternama yang terdiri dari : Journal of Abnormal
Child Psychology, Adolescence,
Sex
Roles, Youth and Adolescence, Drug and Alcohol Abuse, American Journal of
Community Psychology dan College Student Journal.
|
Hasil
|
Studi meta‐analisis
menemukan bahwa korelasi populasi yang sesungguhnya (p) setelah dikoreksi
oleh
kesalahan
pengukuran diestimasikan sebesar 0,145, varians populasi [Var (p)] sebesar
0.00373 dengan standar deviasinya (SD) sebesar 0.061. Mengacu
pada interval
kepercayaan 95 %, batas penerimaannya antara 0.02544 < p < 0.26456; dan
hasil perhitungan (p) sebesar 0.145, ini berarti masuk dalam batas interval
penerimaan. Aspek lain yang perlu diperhatikan dan dikaji lebih lanjut pada
studi metaanalisis mengenai perbedaan depresi di antara remaja perempuan dan
remaja laki‐laki ini, adalah tentang kesalahan dalam
pengambilan sampel dan
|
Kesimpulan
|
Hasil meta‐analisis ini mendukung penelitian
yang sebelumnya mengenai perbedaan depresi di antara remaja
perempuan dan remaja laki‐laki, danstudi ini juga menyimpulkan bahwa ada perbedaan
depresi antara remaja perempuan dengan remaja laki‐laki. Remaja perempuan cenderung lebih depresif dibandingkan
dengan remaja laki‐laki
|
0 komentar:
Post a Comment