Sunday, October 13, 2019

REVIEW JURNAL DEPRESI


REVIEW JURNAL DEPRESI


Peringkas - Nim
XXXXXXXXXXX
Tanggal
 XXXX
Topik
Depresi

Penulis
Nefi Darmayanti
Tahun
2003
Judul
Gender dan Depresi pada Remaja
Jurnal
Jurnal Psikologi Klinis, Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada
Vol. dan Halaman
Vol. 35 No. 02, 164-180

Landasan Teori
Meningkatnya depresi pada remaja awal, banyak dikaitkan dengan gender. Seperti yang diungkapkan oleh Silverstein dan Lynch (2002), perbedaan gender dalam simtomatologi depresi telah banyak mendapat perhatian, dan fakta saat ini menunjukkan bahwa prevalensi depresi klinis dan subklinis lebih tinggi terjadi diantara perempuan.
Remaja perempuan memiliki penilaian yang negatif terhadap tubuhnya, mereka sering merasa tidak puas dengan tubuhnya; mereka merasa tubuhnya tidak menarik, kelihatan gemuk dan wajahnya tidak cantik.
Sebaliknya, remaja lakilaki mempersepsikan perubahan itu sebagai hal yang positif. Menurut Steinberg (2002), remaja perempuan memiliki hormon oxytocin yang lebih tinggi dibanding lakilaki. Hal ini menyebabkan remaja perempuan memiliki ketertarikan yang lebih tinggi. Menurut Kendal & Hammen (1998)
terjadinya perbedaan depresi diantara remaja perempuan dan lakilaki disebabkan oleh adanya perbedaan dalam cara menghayati dan mengekspresikan gangguan psikologis itu sendiri..
Metode dan Subjek
Studistudi yang dilibatkan dalam meta analisis ini dibatasi pada depresi yang dialami oleh remaja, mulai dari remaja awal sampai remaja akhir; dengan rentang usia mulai dari 11 tahun hingga 24 tahun. Studi primer yang digunakan sebagai data dalam metaanalisis ini
adalah studi yang membandingkan tingkat depresi pada remaja lakilaki dengan remaja perempuan, yang dikumpulkan melalui data base elektronik dari internet, yaitu melalui proquest dan questia. Studi ini berasal dari jurnal yang cukup ternama yang terdiri dari : Journal of Abnormal Child Psychology, Adolescence,
Sex Roles, Youth and Adolescence, Drug and Alcohol Abuse, American Journal of Community Psychology dan College Student Journal.
Hasil
Studi metaanalisis menemukan bahwa korelasi populasi yang sesungguhnya (p) setelah dikoreksi oleh
kesalahan pengukuran diestimasikan sebesar 0,145, varians populasi [Var (p)] sebesar 0.00373 dengan standar deviasinya (SD) sebesar 0.061. Mengacu
pada interval kepercayaan 95 %, batas penerimaannya antara 0.02544 < p < 0.26456; dan hasil perhitungan (p) sebesar 0.145, ini berarti masuk dalam batas interval penerimaan. Aspek lain yang perlu diperhatikan dan dikaji lebih lanjut pada studi metaanalisis mengenai perbedaan depresi di antara remaja perempuan dan remaja lakilaki ini, adalah tentang kesalahan dalam pengambilan sampel dan
Kesimpulan
Hasil metaanalisis ini mendukung penelitian yang sebelumnya mengenai perbedaan depresi di antara remaja
perempuan dan remaja lakilaki, danstudi ini juga menyimpulkan bahwa ada perbedaan depresi antara remaja perempuan dengan remaja lakilaki. Remaja perempuan cenderung lebih depresif dibandingkan dengan remaja lakilaki




Share:

0 komentar:

Post a Comment

Powered by Blogger.